Waspadai Dampak El Nino, BI Jateng Pantau Komoditas Pokok

Sejumlah petani saat melakukan panen padi sebelum dijual ke pedagang besar

Semarang, Idola 92,6 FM – Tahun ini diperkirakan akan terjadi fenomena El Nino, dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mengantisipasi pergerakan harga komoditas pokok masyarakat yang terpengaruh akibat perubahan cuaca.

Namun demikian, El Nino tahun ini diperkirakan akan terjadi di Juli 2023 dan saat itu masa panen raya sudah berlangsung.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan sektor pertanian di provinsi ini yang terpengaruh karena cuaca akibat fenomena alam, di antaranya adalah komoditas beras karena dibutuhkan masyarakat. Hal itu disampaikan saat kedua briefing dengan wartawan Semarang, belum lama ini.

Menurut Rahmat, dari perkiraan BMKG itu diketahui jika kondisi El Nino Southern Oscillation (Enso) pada semester kedua 2003 ini mengarah pada El Nino lemah.

Saat ini, untuk di wilayah Jateng sedang berlangsung masa tanam. Rahmat menjelaskan, kondisi El Nino yang relatif lemah diperkirakan tidak berpengaruh terhadap potensi panen di Jateng.

Hal itu dikarenakan, tanaman padi hanya membutuhkan banyak air di dua bulan pertama masa tanam pada Mei-Juni dan saat Juli tidak terlalu membutuhkan banyak air.

“Berkaitan dengan potensi El Nino yang melanda Jawa Tengah lebih cepat, kita melakukan beberapa langkah yang telah dilakukan TPID Provinsi Jawa Tengah. Salah satu yang kita lakukan dengan pemantauan harga komoditas secara berkelanjutan. Kita juga punya aplikasi SiHaTi yang bisa dipantau setiap saat,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, selain memantau dengan aplikasi SiHaTi itu pihaknya juga melakukan pasar murah dan gerakan pangan murah.

Selain itu juga penguatan kerja sama antardaerah baik dalam satu provinsi maupun luar provinsi serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Ini semua kita lakukan untuk mengendalikan inflasi dengan menekan kenaikan harga pangan. April 2023 kemarin inflasi kita 0,28 persen, dan inflasi periode Lebaran tahun ini merupakan yang terendah dibandingkan rata-rata periode Lebaran beberapa tahun terakhir sebesar 0,48 persen,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaTahun Politik, BI Jateng Minta Masyarakat Waspada Peredaran Upal
Artikel selanjutnyaASEAN Mendeklarasikan Penguatan Penggunaan Mata Uang Lokal
Jurnalis senior dan koordinator liputan Radio Idola Semarang.