Wujudkan Pusat Industri Halal Dunia, Indonesia Harus Kalahkan Malaysia

Juda Agung
Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung (dua dari kanan) saat menyampaikan pilar dukungan BI terhadap ekonomi syariah.

Semarang, Idola 92,6 FM – Bank Indonesia menyiapkan tiga pilar, dalam mendukung terwujudnya Indonesia sebagai pusat industri halal dunia 2024.

Mulai dari penguatan ekosistem ekonomi syariah, sektor keuangan syariah hingga gaya hidup halal.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan pihaknya memberikan dukungan penuh, adanya program mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal global 2024. Hal itu dikatakan saat acara Festival Jawa Tengah Syariah (FAJAR) di Hotel Gumaya Semarang, Rabu (2/8).

Juda menjelaskan, pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan Indonesia pada 2024 mendatang sebagai pusat industri halal global.

Target tersebut dipandang rasional, karena Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Menurut Juda, industri syariah saat ini diketahui jika posisi Indonesia secara global belum pada posisi teratas.

Untuk makanan halal saja, Indonesia berada di rangking tiga dan kalah dengan Malaysia.

Balan, untuk wisata ramah muslim saja Indonesia tidak masuk dalam rangking 10 besar dunia.

“Bukan di negara Islam saja tapi di Jepang, Korea dan bahkan di Inggris itu sekarang sedang berlomba-lomba untuk menarik wisatawan-wisatawan muslim. Indonesia sudah diberikan anugerah Allah sebagai negara mayoritas muslim, harusnya kita bisa menarik lebih banyak lagi pelancong-pelancong dari negara-negara muslim yang sekarang ini mereka masih melihat kiblatnya masih Malaysia,” kata Juda.

Lebih lanjut Juda menjelaskan, saat ini seluruh kementerian maupun stakeholder bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal global pada 2024 mendatang.

Penyelenggaraan FAJAR 2023, diharapkan mampu mendorong percepatan peluasan ekosistem halal dan khususnya sektor pariwisata ramah muslim.

“Ini semua kita lakukan untuk mendukung Indonesia sebagai pusat halal dunia pada umumnya,” tandasnya. (Bud)