Begini Cara Bulog Jateng Lakukan Stabilisasi di Tengah Tingginya Harga Beras di Pasaran

Stok beras impor
Stok beras impor yang sudah masuk di gudang Bulog Jateng.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Dalam upaya mengendalikan kenaikan harga beras di pasaran, Bulog Jawa Tengah mendapatkan tugas melakukan stabilisasi harga dan pemenuhan pasokan.

Saat ini, dalam upaya stabilisasi harga dan pasokan pihaknya telah menyalurkan 23.560 ton dengan target penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hampir 15 ribu ton.

Pemimpin Wilayah Bulog Jateng Ahmad Kholisun mengatakan pada Februari 2024 sudah terealisasi penyaluran SPHP hampir sembilan ribu ton, dan akan terus ditambah sesuai instruksi pemerintah pusat agar pasokan beras di pasaran mencukupi. Hal itu disampaikan saat ditemui di kantornya, Senin (19/2).

Kholisun menjelaskan, di Jateng cukup banyak toko ritel modern yang saat ini menjadi saluran untuk penjualan beras SPHP.

Semua saluran dimaksimalkan dengan rerata per harinya antara 700-800 ton, dan pada pertengahan bulan atau 15 Februari 2024 kemarin 1.100 ton lebih.

Menurut Kholisun, dengan adanya bantuan pangan ataupun penyaluran beras SPHP diharapkan pasokan di masyarakat bisa mencukupi dan mampu mengendalikan kenaikan harga sebelum memasuki masa panen di akhir Maret dan panen raya di April 2024.

Selain itu, Bulog juga menyalurkan beras komersial kepada pedagang besar maupun ritel modern.

“Jadi kalau bicara stok beras di Bulog sebenarnya cukup berlimpah. Stok yang kami yang ada akan terus bertambah karena proses pembongkaran impor beras akan terus berjalan paling tidak sampai dengan masa panen

Lebih lanjut Kholisun menjelaskan, saat ini stok beras yang dikuasai Bulog Wilayah Jateng untuk beras subsidi sebanyak 91 ribu ton yang terdiri dari stok operasional sebanyak 48 ribu ton Ditambah stok dalam perjalanan sebanyak 43 ribu ton.

Selain itu ada juga stok beras komersial sebanyak 3.500 ton, sehingga total keseluruhan ada 94.500 ton.

“Stok tersebut akan terus berlanjut sampai dengan bulan Juni,” jelasnya.

Kholisun menyebut, saat ini harga jual beras Bulog melalui program SPHP sebesar Rp9.950 per kilogram dengan harga jual paling tinggi sebesar Rp10.200-Rp10.300 per kilogram sampai di tingkat pengecer. (Bud)