Bulog Belum Petakan Potensi Kehilangan Serapan Panen Akibat Banjir di Demak

Akhmad Kholisun
Akhmad Kholisun, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Demak dan Grobogan, mengakibatkan banyak rumah dan areal pertanian terendam banjir.

Namun, Bulog Jawa Tengah belum menghitung potensi kehilangan penyerapan beras yang diakibatkan banjir dari kedua daerah tersebut.

Pemimpin Wilayah Bulog Jateng Ahmad Kholisun mengatakan Kabupaten Demak dan Grobogan, merupakan dua daerah yang merupakan sentra penghasil beras di wilayah Jateng khususnya di Jateng utara dan timur. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, Senin (19/2).

Kholisun menjelaskan, pihaknya belum mendapatkan data terkait lahan pertanian yang dilanda banjir di Kabupaten Demak maupun Grobogan.

Termasuk potensi dari panen padi yang bisa berkurang, karena lahan pertanian terendam banjir.

Namun demikian, Kholisun mengakui jika serapan beras dari Demak dan Grobogan cukup besar untuk pengadaan bagi Bulog Jateng.

“Untuk kejadian banjir yang ada di Demak dan Grobogan karena posisinya belum panen, sehingga belum mempengaruhi serapan. Tetapi nantinya apabila banjir ini mempengaruhi tanaman padi dan produksinya berkurang, tentu nanti akan mempengaruhi penyerapan Bulog,” kata Kholisun.

Lebih lanjut Kholisun berharap, jika terjadi gangguan penyerapan beras karena banjir bandang di Demak dan Grobogan tidak terlalu banyak.

Sementara bagi korban banjir di Demak dan Grobogan, ada bantuan dari pemerintah daerah yang telah dilakukan pendataan untuk ketahanan pangan kemudian diajukan ke Badan Pangan Nasional (Bappanas).

“Dari pengajuan itu nanti akan dievaluasi Bappanas, dan dari Bappanas akan menugaskan Bulog untuk menyalurkan ke masyarakat yang terdampak. Untuk Grobogan diajukan itu sekitar 20 ton, yang Demak belum ada pengajuan,” pungkasnya. (Bud)