Dua Sektor Ini Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di Jateng

Tol Bawen-Yogya
Penampakan pembangunan jalan tol Bawen-Yogya salah satu proyek strategis nasional yang ada di Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Peningkatan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah didorong permintaan domestik, seiring momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Dari sisi pengeluaran, perekonomian Jateng yang kuat ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi.

Plh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Nita Rachmenia mengatakan konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,14 persen (yoy), dan memberikan andil sebesar 3,02 persen yang didorong peningkatan permintaan pada momentum Ramadan dan persiapan Idul Fitri. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, Rabu (8/5).

Nita menjelaskan, hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Ritel yang meningkat (IPR dari 59,19 menjadi 85,57) dan Indeks Keyakinan Konsumen masih berada pada level optimis (>100) sebesar 134,10.

“Investasi di Jawa Tengah juga masih kuat, sejalan dengan percepatan pembangunan proyek strategis nasional. Investasi atau pembentukan modal tetap bruto tumbuh 7,53 persen (yoy) pada triwulan I 2024 dan meningkat dibandingkan periode sebelumnya (4,02 persen yoy),” kata Nita.

Menurut Nita, kinerja investasi dan konstruksi Jateng juga diperkirakan akan meningkat seiring dengan percepatan pembangunan PSN yang ditargetkan selesai pada 2024.

“Kinerja positif tersebut sejalan dengan proses pembangunan PSN dan proyek swasta di Jawa Tengah yang ditargetkan selesai pada 2024. Seperti Bendungan Jlantah, jalan tol Yogya-Bawen dan pengembangan fase kedua Kawasan Industri Terpadu Batang,” jelasnya.

Sementara Nita menyebut, peningkatan konsumsi domestik juga didukung konsumsi pemerintah yang meningkat.

Konsumsi pemerintah tumbuh 15,56 persen lebih tinggi dibanding triwulan lalu (-2,35 persen yoy) didukung kenaikan belanja pegawai terutama pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Idul Fitri serta peningkatan pengeluaran pemerintah pada momentum Pemilu 2024.

“Ke depan, ekonomi Jawa Tengah diprakirakan tetap kuat dengan didukung permintaan domestik di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global,” pungkasnya. (Bud)