Semarang, Idola 92,6 FM-Kenaikan harga bawang merah berlangsung seiring dengan periode panen yang telah berakhir, sehingga sebagian besar wilayah sentra produksi sedang memasuki masa tanam kembali.
Yakni di Kabupaten Demak, Brebes dan Nganjuk di Jawa Timur.
Panen bawang merah diperkirakan akan berlangsung kembali, pada pertengahan Desember 2024 ini.
Plh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Ndari Surjaningsih mengatakan pada periode laporan, peningkatan tekanan inflasi dipengaruhi kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, Kamis (5/12).
Ndari menjelaskan, pada periode laporan diketahui jika inflasi Jateng mengalami kenaikan dan tercatat sebesar 0,26 persen (mtm).
Sedangkan pada periode Oktober 2024, inflasi hanya sebesar 0,19 persen (mtm).
“Dari kelompok makanan, minuman dan tembakau itu kenaikan inflasi didorong oleh kenaikan harga pangan utama antara lain bawang merah, minyak goreng, tomat dan daging ayam ras. Meski demikian, realisasi inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,30 persen (mtm),” kata Ndari.
Lebih lanjut Ndari menjelaskan, untuk komoditas minyak goreng juga terjadi kenaikan harga seiring dengan pemberlakuan Permendag Nomor 18 Tahun 2024 yang berlaku per 14 Agustus 2024.
Dalam ketentuan tersebut, Kementerian Perdagangan menaikkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng dari Rp14 ribu per liter menjadi Rp15.700 per liter.
Kenaikan harga lebih lanjut juga dipengaruhi kenaikan harga kelapa sawit, yang disebabkan penurunan produksi TBS.
‘Di tahun ini, sekitar sepertiga dari wilayah utama penghasil sawit di Indonesia seperti Sumatera dan sebagian Kalimantan) mengalami curah hujan yang lebih rendah dari rata-rata. Ini menyebabkan penurunan produksi hingga lima persen dibandingkan tahun 2023,” tandasnya. (Bud)