Menunggu Pertemuan Prabowo-Mega di Momen Hari Raya Idul Fitri

Akankah PDIP Memilih Oposisi atau Kembali Mesra bersama Jokowi?

Parpol Kutu Loncat
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Tak hanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri, publik juga menunggu pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Sukarnoputri.

Tim Prabowo lebih dulu menunjukkan keinginan bertemu Megawati. Mereka mencoba berbagai cara untuk mendekati PDI Perjuangan setelah Pilpres 2024.

Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani bolak-balik menemui orang-orang dekat Megawati. Salah satunya, Berbuka Puasa bersama dengan anak Megawati sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada 1 April 2024. Setelah itu, Rosan dua kali mengunjungi Megawati pada Lebaran. Pertemuan pertama Cuma berlangsung lima menit, sedangkan pertemuan berikutnya sampai 1,5 jam.

Namun, hampir seminggu pasca Idul Fitri, ternyata belum juga terbangun silaturahmi antara keduanya. Hal ini jelas-jelas membuat masyarakat bertanya-tanya ada apa, sehingga pertemuan tersebut belum kunjung direalisasikan?

Lalu, akankah PDIP pada akhirnya akan merapat di pemerintahan Prabowo Gibran? Lalu apa dampaknya bagi demokrasi, kalau koalisi pemerintah terlalu gemuk? Bagaimana proporsi yang ideal antara Oposisi dan Koalisi pendukung Pemerintah agar prinsip check and balances terjadi?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Umar Mubdi, SH, MA (Dosen dan Sekretaris di Pusat Kajian Demokrasi, Konstitusi dan HAM (PANDEKHA) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta) dan Prof Siti Zuhro (Peneliti Utama dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: