Semarang, Idola 92,6 FM-Masa liburan akhir tahun, biasanya banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata ke sejumlah tempat di dalam negeri maupun luar negeri.
Terkadang, untuk mendapatkan pengalaman berharga menikmati liburan akhir tahun banyak orang mencari promo tiket murah.
Namun, kondisi itu ternyata dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk menipu korbannya dengan menawarkan promo tiket murah.
Hal itulah yang dialami Marthia Mulia Asri, pegawai BUMN karena menjadi korban penipuan jasa tour yang mengatasnamakan IDN Tour.
Marthia mengaku, dirinya kehilangan uang Rp28 juta saat mendapat tawaran membeli tiket tujuan Jakarta-Tokyo PP untuk enam orang.
Marthia menjelaskan, awalnya ia melihat iklan menawarkan tiket Jakarta-Tokyo PP menggunakan ANA Airways dan ditawari harga tiket Rp4,7 juta di akun instagram @ticketbyidntour pada 10 Desember 2024.
“Saya sempat cek akun itu, sudah ada sejak 2013 dan hanya sekali mengganti username. Saya juga memeriksa nomor admin di Getcontact tidak ada laporan spam,” kata Marthia.
Merasa akun itu valid dan tidak ada laporan spam, Marthia lantas menghubungi nomor Whatsapp admin @ticketbyidntour untuk meminta detail penawaran tiket murah tersebut.
Dalam chat tersebut, oknum menjelaskan bahwa setelah mendapat detail nomor paspor akan membuat reservasi di maskapai ANA Airways.
“Waktu itu dibilang saya bisa memeriksa booking tersebut di website resmi ANA, dan jika sudah sesuai bisa langsung mengirimkan uang senilai Rp. 28.200.000 untuk 6 orang. Setelah dapat capture reservasi di sekitar pukul 17.00, saya memeriksa website dan kode reservasi sudah sesuai di website maka saya bersedia membayar dan oknum memberikan Virtual Account BRI untuk segera saya transfer,” jelas Marthia.
Usai mentransfer uang Rp28,2 juta ke rekening yang diminta, Marthia dijanjikan akan dikirimkan tiket via email atau Whatsapp dalam waktu 15 menit ke depan.
Namun, justru oknum menelpon dirinya dan meminta menambah dana dengan alasan deposit.
“Saat oknum berbicara, saya curiga dengan logat dan cara penyampaian yang seperti di telepon penipuan-penipuan yang marak terjadi. Saya menolak memberikan tambahan deposit dan meminta dana di-refund saja karena tiket belum dikirimkan,” ucap Marthia.
Menyadari dirinya mengalami penipuan, Marthia segera melapor ke Call Center Bank Mandiri dan melapor ke Polsek Pondok Gede.
Berdasarkan informasi dari pihak BRI, Virtual Account yang dikirim oknum merupakan Virtual Account dari Kudo atau GrabKios (aplikasi dana tampungan yang dikelola Grab). (Bud)