Polisi Tak Temukan Bukti Adanya Aksi Perundungan di Kematian Dokter Muda Asal Tegal

Kombes Pol Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Aparat Polrestabes Semarang memberikan penjelasan penyelidikan sementara, terkait meninggalnya seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Undip Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dr Aulia Risma Lestari di kamar kosnya.

Hingga saat ini sudah dilakukan pemeriksaan saksi dan visum dari RSUP Kariadi.

Kapolrestabes Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan pihaknya masih berupaya menggali motif korban, apakah sengaja menyuntikan obat tersebut melebihi dosis atau dilakukan secara tidak sengaja. Hal itu dikatakan saat ditemui di Mapolrestabes, Jumat (16/8) malam.

Irwan menjelaskan, terkait soal dugaan perundungan yang menjadi salah satu faktor bunuh diri korban sampai saat ini belum mendapat petunjuk ke arah tersebut.

Baik dari saksi maupun bukti yang ada di lokasi kejadian.

Menurutnya, dibutuhkan saksi dan alat bukti jika memang ada aksi dan perundungan dan akan langsung diproses hukum.

“Sejauh ini belum ada bukti soal perundungan. Kami sudah memeriksa orang-orang di TKP, teman-temannya, circle dokter yang praktik kerja. Dari buku harian yang ada di kamarnya terdapat tulisan sembilan halaman, dan tidak ada yang mengarah ke perundungan. Tulisannya lebih banyak karena mengeluh penyakit,” kata Irwan.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan, dari pemeriksaan visum luar ditemukan luka di punggung lengan kiri sejumlah tiga titik dengan besaran kurang dari 0,5 sentimeter.

Oleh karena itu, pihaknya akan mendalami apakah karena sengaja atau lalai.

“Hasil visum yang dari RSUP dr Kariadi menunjukkan, korban meninggal akibat lemas. Tak ada tanda kekerasan dan penganiayaan. Soal bunuh diri, belum tentu juga karena bisa juga karena lalai diri sendiri menyuntikkan obat nyeri melebihi aturan. Masih kita dalami,” tandasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News