Tanggul Laut Raksasa untuk Selamatkan Pulau Jawa: Bagaimana Cara Memastikan Proyek Ini Bisa Efektif Sesuai Harapan?

Tanggul Laut Raksasa di Jakarta Utara
Tanggul Laut Raksasa di Jakarta Utara. (Photo/Istimewa)

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemerintah berencana membentuk satuan tugas atau task force untuk mempercepat pembangunan “Giant Sea Wall” atau tanggul laut raksasa di sepanjang kawasan Pantai Utara Pulau Jawa untuk menjawab fenomena naiknya permukaan laut dan abrasi. Biaya pembangunan tanggul laut raksasa ini diperkirakan menelan biaya hingga mencapai Rp164 triliun.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai pelaksanaan Seminar Nasional Giant Sea Wall yang baru saja diselenggarakan Kementerian Perekonomian, di Jakarta Rabu (10/01/2023) lalu. Prabowo mengatakan, proyek ini penting dalam melindungi Pantura Jawa dari ancaman banjir rob. Hal ini sejalan dengan kondisi land subsidence atau penurunan permukaan tanah yang terus terjadi di Pantura Jawa.

Pro dan kontra mengiringi rencana proyek prestisius ini. Beberapa pihak menilai, keberadaan tanggul raksasa tidak akan mampu mencegah banjir. Keberadaan tanggul hanya bersifat sementara dalam mengatasi banjir rob. Selain itu, juga tidak ramah lingkungan karena membutuhkan biaya sangat besar.

Lalu, bagaimana cara memastikan proyek tanggul laut raksasa ini bisa efektif sesuai harapan? Siapa saja yang mesti dilibatkan, sejak sebelum dan selama membangun?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Dr. Jamillah Kautsary (Pengamat Tata Kota dan Wilayah dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang) dan Dr. Djoko Suwarno (Pengamat Lingkungan dan Rektor Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) Sugeng Hartono, Sukoharjo). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: