Semarang, Idola 92,6 FM-Sebanyak 1.200 siswa yang ada di Jawa Tengah, mengikuti program pemagangan ke Jepang.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan 1.200 siswa yang mengikuti program pemagangan ke Jepang itu, sebelumnya dibina Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) III Jateng-DIY. Hal itu dikatakan saat melepas ribuan siswa magang ke Jepang di Semarang, pekan kemarin.
Luthfi menjelaskan, para pelajar yang akan berangkat magang di Jepang itu seperti kerja pada umumnya.
Para siswa yang ikut magang ke Jepang dan bekerja akan diberikan honor.
“Program pemagangan ke Jepang merupakan hal yang bagus. Apalagi, Jepang sudah mempunyai hubungan yang baik dengan Jawa Tengah. Para peserta magang itu juga punya peran mengenalkan Jawa Tengah,” kata Luthfi.
Menurut Luthfi, yang diperlukan untuk mempersiapkan siswa untuk magang ke Jepang adalah memasukkan mata pelajaran Bahasa Jepang di tingkat SMA sederajat.
Pembelajaran Bahasa Jepang perlu disisipkan menjadi salah satu mata pelajaran pilihan, pada tingkat SMA/SMK kelas XI.
“Perlu dilatih sama-sama, biar mampu untuk mengikuti kebutuhan-kebutuhan yang di Jepang. Tambahan mata pelajaran itu untuk memberikan pengetahuan dan memantapkan program magang ke Jepang,” jelasnya.
Diketahui, program magang ke Jepang cukup diminati banyak siswa di Jateng.
Sejak 2018, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng bekerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan International Manpower Development Organization Japan menyelenggarakan program Pemagangan ke Jepang.
Program magang ke Jepang bertujuan meningkatkan kompetensi teknis dan soft skill para peserta, termasuk etos kerja dan kedisiplinan serta tanggung jawab maupun jiwa kewirausahaan. (Bud)