Semarang, Idola 92,6 FM-Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah menyalurkan benih padi bantuan dari Kementerian Pertanian, sebanyak 13.625 kilogram untuk luas lahan 545 hektare bagi 16 kelompok tani di Kabupaten Grobogan.
Bantuan tersebut bukan hanya dukungan moril, tapi harapan nyata untuk bangkit demi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
Kepala Distanbun Jateng Defransisco Dasilva Tavares mengatakan program swasembada pangan dapat terwujud, melalui peningkatan produksi pertanian. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Grobogan, Kamis (3/7).
Tavares menjelaskan, program swasembada pangan adalah bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Grobogan serta Demak menjadi titik penting untuk penguatan produksi pertanian di Jateng.
Namun, kondisi cuaca yang belum bersahabat akibat hujan masih mengguyur dengan intensitas deras itu menyebabkan meluapnya sejumlah sungai dan utamanya di daerah Grobogan serta Demak.
Menurut Tavares, kondisi tersebut menyebabkan banjir di beberapa wilayah dan berdampak pada tergenangnya sejumlah areal persawahan.
“Untuk di wilayah Grobogan karena luapan Sungai Renggong itu terdampak ada 10.427 hektare. Nah ini sebenarnya prioritas kita untuk membantu yang khusus kena puso. Kalau sudah puso, artinya gagal dan tidak ada hasil serta dipastikan tidak menghasilkan,” kata Tavares.
Lebih lanjut Tavares menjelaskan, pemberian bantuan untuk petani di Grobogan dan Demak merupakan bagian dari penanganan sawah terdampak banjir.
Dengan penanganan yang melibatkan kolaborasi seluruh instansi, penanganan sawah terdampak banjir di Grobogan dan Demak bisa lebih maksimal.
Sementara Bupati Grobogan Setyo Hadi menambahkan, banjir yang terjadi pada pertengahan Mei 2025 telah merusak 373 hektare sawah dan 15 hektare tembakau di Kecamatan Tegowanu.
Setyo Hadi menjelaskan, Grobogan adalah daerah terluas kedua di Jateng dengan potensi pertanian mencapai 124 ribu hektare.
Tanaman padi yang masih berusia 25-30 hari terendam dan mengalami puso, serta 439 rumah warga juga terdampak.
“Titik jebol di Sungai Renggong sudah selesai diperbaiki, dan sejumlah tanggul kritis lainnya masih dalam proses,” ucap Setyo. (Bud)