Masyarakat membeli beras SPHP di kios GPM di Kantor Pos Sisingamangaraja Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Perum Bulog Jawa Tengah membuka 27 titik kios penjualan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dalam upaya penetrasi harga beras di pasaran.

Bulog Jateng menyalurkan 168 ribu ton beras SPHP, hingga Desember 2025 mendatang.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jateng Kholisun mengatakan pihaknya menggelontorkan beras SPHP dengan jumlah yang cukup besar, dalam upaya mengendalikan harga beras di tingkat konsumen. Hal itu dikatakan saat meninjau kios beras SPHP sebagai dukungan Gerakan Pangan Murah di Kantor Pos Sisingamangaraja Semarang, Jumat (18/7).

Kholisun menjelaskan, pihaknya menindaklanjuti surat penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 8 Juli 2025 untuk penyaluran beras SPHP dengan tujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di tingkat konsumen.

Dengan adanya penyaluran SPHP maupun bantuan pangan, diharapkan pasokan tetap terjaga dan harga juga terkendali.

Menurutnya, Bulog Jateng bekerja sama dengan PT Pos Indonesia di setiap kabupaten/kota di Jateng dan juga Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) serta PT Pupuk Indonesia dalam penyaluran beras SPHP kepada masyarakat.

Termasuk, menggandeng aparat TNI dalam penyaluran beras SPHP.

“Di Markas Kopassus Kandang Menjangan Kartasura, kita drop lima ton beras SPHP. Untuk di Jawa Tengah secara total targetnya, termasuk wilayah Banyumas dan Magelang, 168 ribu ton sampai dengan bulan Desember 2025,” kata Kholisun.

Lebih lanjut Kholisun menjelaskan, dengan makin banyak beras SPHP membanjiri pasaran akan mampu meredam gejolak kenaikan harga beras yang ada.

Nantinya, masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau.

“Kami harapkan, masyarakat membeli beras di tempat-tempat yang memang menyediakan beras SPHP. Di samping harga terjangkau, mutunya juga terjamin,” pungkasnya. (Bud)