Sejumlah massa merusak pagar dan melemparkan ke arah petugas yang berjaga di kantor gubernur.

Semarang, Idola 92,6 FM-Aksi unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional yang semula berjalan kondusif, menjelang sore hari keadaan berubah ricuh, Kamis (1/5).

Massa buruh yang berunjuk rasa di depan kantor gubernur harus menghindar, karena aksi unjuk rasa dari kelompok di luar buruh berubah anarkis.

Semula, kelompok di luar buruh berunjuk rasa di kantor gubernur sisi selatan.

Namun, aksi berubah anarkis ketika massa mencoba membakar ban bekas dan juga traffic cone di depan kantor gubernur.

Polisi mencoba memadamkan api dan massa menghalangi, hingga akhirnya situasi menjadi kacau di depan kantor gubernur.

Polisi berupaya menghalau massa yang berubah anarkis, dan melarikan diri ke arah selatan Simpang Polda Jateng maupun di sisi utara arah kampus Undip Pleburan.

Kabid Humas Kombes Pol Artanto mengatakan kelompok yang melakukan tindakan anarkis itu dikenal sebagai kelompok anarko, dan membaur dengan sejumlah mahasiswa.

“Mereka melakukan pembakaran dan pelemparan terhadap petugas. Oleh karena itu, kami melakukan tindakan pembubaran dan dorongan sesuai dengan aturan yang ada di kepolisian,” kata Artanto.

Kapolrestabes Semarang Kombes Syahduddi menambahkan, dari aksi anarkis tersebut pihaknya mengamankan sejumlah orang yang diduga melakukan provokasi dan tindakan anarkis.

Menurut Syahduddi, sejumlah orang juga terlibat melakukan aksi pengrusakan dan pembakaran fasilitas umum di depan kantor gubernur.

“Sudah ada beberapa yang diamankan, tapi kami belum tahu jumlahnya. Yang jelas sedang kita dalami dan lakukan penyelidikan motif daripada aksi mereka,” ujar Syahduddi.

Lebih lanjut Syahduddi menjelaskan, saat ini orang-orang yang diamankan itu dibawa ke Mapolrestabes guna dilakukan pemeriksaan dan pendataan identitas. (Bud)