
Semarang, Idola 92,6 FM-Kementerian Pertanian menyebut, pemerintah berhasil menutup kran impor beras dan mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.
Keberhasilan tersebut, tidak lepas dari kerja semua pihak dalam melakukan swasembada beras Tanah Air.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini stok beras yang dikuasai Bulog cukup tinggi, dan dipandang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal itu dikatakan usai kunjungan ke Pasar Bulu Semarang bersama Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, Sabtu (23/8).
Menurutnya, stok yang dimiliki Bulog hampir empat juta ton.
Kondisi tersebut akan terus dijaga, sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Kita bersyukur sekarang, karena stok kita tertinggi dan yang kedua harga sekarang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Dan yang ketiga paling penting, kita sudah tidak lagi impor beras,” kata Amran.
Amran menjelaskan, sebelumnya Indonesia melakukan impor beras kurang lebih 3-4 juta ton pada 2024 kemarin dan di tahun sebelumnya sebesar tujuh juta ton impor beras.
“Sekarang sampai hari ini tidak ada impor, di saat negara lain kesulitan beras. Jadi, ini kita syukuri semua. Jangan lagi di-framing macam-macam. Pemerintah sudah kerja keras. Kenapa, karena mampu menyetop impor dalam waktu sesingkat-singkatnya atas arahan bapak Presiden,” jelasnya.
Lebih lanjut Amran menjelaskan, dengan tidak melakukan impor beras maka pemerintah mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.
“Stok kita banyak. Tahun lalu pas harga tinggi kita impor, karena stoknya hanya 1
satu juta ton. Coba kita bandingkan dengan pemerintahan sekarang,” pungkasnya. (Bud)