
Tanah Datar, Idola 92.6 FM-Melihat berlimpahnya tanaman untuk bumbu dapur, sosok satu ini tergerak. Ia tak ingin, hasil jerih payah petani di wilayahnya dibeli dengan harga murah. Ia pun mengolah hasih tanaman itu, menjadi produk bumbu khas kuliner nusantara.
Sosok itu adalah Anisa Syafitri, founder produk “Boemboe Mandhe” asal Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat.
Ica panggilan akrab Anisa Syafitri mulai membuat produk “Boemboe Mandhe” sejak 2017 lalu. Pada awalnya dengan modal Rp150 ribu, ia membuat tiga varian rasa. Rendang, gulai, dan sate. Namun kini, ia sudah memproduksi 20 varian bumbu. Hal itu tak lepas dari meningkatnya jumlah permintaan konsumen.
“Produk tahan 12 bulan suhu ruangan. Ekspor persiapan dokumen. Kalau untuk perbumbu-bumbuan dilirik banget, baik internasional ataupun nasional. Kemarin ada permintaan ke Arab Saudi, persiapan haji dan umroh,”tutur Ica kepada radio Idola, pagi (26/08) tadi.
Tak hanya mempertahankan kualitas produk, Ica juga terus berinovasi agar pelanggan tetap menyukai produk-produknya. Dibantu karyawan tetap 5 orang, dan karyawan part time 15 orang, Ica siap bersaing dengan produk serupa keluaran pabrikan.
Ica mengikuti berbagai pameran produk nusantara, lomba dan berhasil menjadi juara. Termasuk Juara 2 Pemuda Pelopor Pangan Nasional 2024 dari Kementrian Pemuda & Olahraga (inovasi olahan bumbu instan Minang 20 varian & olahan Rendang)
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Anisa Syafitri, Founder “Boemboe Mandhe” asal Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: