Semarang, Idola 92,6 FM-Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan, polusi udara dan paparan asap rokok kini menjadi ancaman serius bagi kesehatan serta perkembangan anak-anak Indonesia.
Kondisi ini bahkan disebut sudah berada pada tahap darurat, dan harus segera ditangani lintas sektor.
Ketua Umum IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso mengatakan polusi udara dan paparan asap rokok sering diabaikan, karena dampaknya tidak langsung terlihat. Hal itu dikatakan melalui sesi zoom meeting, belum lama ini.
Piprim menjelaskan, dalam jangka panjang, keduanya bisa merusak masa depan generasi penerus bangsa.
Menurutnya, paparan polusi dan asap rokok berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pada anak, mulai dari serangan asma hingga memicu munculnya kasus asma baru pada anak yang sebelumnya memiliki kerentanan.
Tidak hanya itu, ibu hamil yang terpapar asap rokok juga berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah atau mengalami kelahiran prematur.
“Padahal kita sedang berjuang melawan stunting. Paparan racun dari asap rokok pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan janin, yang kemudian berdampak pada 1000 hari pertama kehidupan anak,” kata Piprim.
Lebih lanjut Piprim menjelaskan, dampak jangka panjangnya pun tidak bisa disepelekan.
Anak-anak yang sejak kecil terpapar polusi dan asap rokok berisiko mengalami penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit jantung hingga diabetes di usia dewasa.
Selain itu, polusi udara juga berkontribusi terhadap kejadian stunting dan infeksi berulang yang dapat menghambat pertumbuhan anak.
“IDAI mendesak pemerintah, agar memperkuat kebijakan dan penegakan hukum terkait kualitas udara, emisi kendaraan, serta memperluas kawasan tanpa rokok di seluruh ruang publik, termasuk taman bermain dan area sekolah,” jelasnya .
Piprim menyebut, IDAI mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan yang benar-benar pro kesehatan anak.
“Kami berharap informasi ini bisa menjadi gerakan bersama. Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban dari ketidaksadaran orang dewasa,” pungkasnya. (Bud)