Semarang, Idola 92.6 FM-Kasus perundungan atau bullying masih terus menjadi masalah yang memprihatinkan, terutama di lingkungan sekolah dan pendidikan. Meskipun berbagai upaya dilakukan, angka kasus perundungan masih tergolong tinggi dan dampaknya bisa sangat negatif bagi korban.
Kasus terkini dialami WV (12 tahun)/ siswa baru yang mengalami pengeroyokan di SMPN 3 Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Korban pun trauma dan meminta pindah sekolah meskipun telah bersedia berdamai dengan para pelaku.
WV menjadi korban bullying dan pengeroyokan oleh belasan siswa senior pada Jumat 18 Juli lalu di lingkungan sekolah yang terletak di Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar. Padahal, saat itu, korban tengah mengikuti program masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Tidak hanya mengalami trauma psikis, WV juga menderita sejumlah luka-luka di tubuhnya akibat pukulan dan tendangan oleh para pelaku.
Lalu, mengurai persoalan ini, kenapa perundungan di lingkungan sekolah masih saja terjadi? Apa saja faktor penyebabnya? Dan, bagaimana memperkuat ekosistem lingkungan untuk mencegah perundungan?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Pengamat Pendidikan Universitas Negeri Malang, Prof Djoko Saryono dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Dr. Sadimin, S.Pd., M.Eng. (her/yes/dav)
Simak podcast diskusinya: