Semarang, Idola 92.6 FM-Sekolah Alam Indonesia Cipedak baru-baru ini menggelar Li(gh)teration Day, sebuah pameran literasi berbasis proyek pembelajaranyang menggabungkan kreativitas, refleksi, dan kolaborasi antarsiswa lintas jenjang.
Dengan mengusung tema “A Single Word Can Change the World, and Literacy Paves the Path,” Li(gh)teration Day menampilkan ratusan karya literasi dari siswi, mulai dari Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, hingga jenjang setara Sekolah Menengah Pertama (SL), dan Sekolah Menengah Atas. Hal ini dilakukan karena literasi adalah fondasi keterampilan berpikir.
Li(gh)teration Day bukan sekadar selebrasi, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang SAI Cipedak dalam menanamkan karakter lifelong learners pada siswa. Menurut Endah, kegiatan ini penting untuk membiasakan siswa berpikir kritis, menuangkan gagasan, dan menyampaikan pemikiran secara bermakna sejak dini.
Lalu, bagaimana mendorong kegiatan praktik baik berliterasi seperti ini menjadi momentum peningkatan level literasi anak-anak Indonesia? Dan, upaya apa lagi yang perlu juga diikutsertakan agar dapat menyukseskan upaya peningkatan level literasi anak-anak Indonesia?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Dr Martadi, M.Sn (Pengamat pendidikan Universitas Negeri Surabaya) dan Dr Jejen Musfah, M.A (Pengamat pendidikan/Wasekjen PB PGRI). (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: