ilustrasi/istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM-Upaya untuk meningkatkan tingkat literasi masyarakat terus dilakukan Pemerintah. Salah satu upayanya menyasar kalangan anak-anak marjinal.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) baru-baru ini meningkatkan literasi dan dukungan psikososial bagi anak-anak di Kampung Pemulung, Pinang Ranti, Jakarta Timur. Mereka meluncurkan program bertajuk “Sinergi untuk Literasi: Bersama Tentang Anak Tingkatkan Akses Baca.”

Kegiatan ini wujud kerja sama KemenPPPA dengan sejumlah lembaga. Di antaranya Ikatan Pemulung Indonesia/ Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta, Pusat Pelayanan Keluarga (Puspa) DKI Jakarta, Forum Anak, dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI).

Menurut Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pemenuhan Hak Anak Wilayah II KemenPPPA Eko Novi Ariyanti, program ini menjadi bentuk nyata kolaborasi dalam pemenuhan hak anak sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional, Hari Buku Nasional, dan menjadi rangkaian Hari Anak Nasional.

Lalu, perlukah program ini digunakan sebagai entry point, untuk meningkatkan level literasi bagi seluruh anak di Indonesia? Mengingat skor PISA kita yang masih rendah? Lalu, siapa saja aktor atau pihak-pihak yang mesti terlibat?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Pribudiarta Nur Sitepu (Deputi Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA RI) dan Aris Adi Leksono (Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)).ย (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: