Presiden RI Prabowo Subianto memastikan akan memperbaiki rumah warga, membangun jembatan yang rusak dan memperkuat akses bantuan melalui udara untuk warga terdampak bencana banjir dan longsor. Hal tersebut dikatakannya saat mengunjungi warga terdampak bencana di Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Senin (01/12). (Foto Dok. Badan Komunikasi Pemerintah)

Semarang, Idola 92.6 FM-Setiap hari, perhatian public, saat ini tersita ke Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pascabanjir bandang disertai longsor di ketiga provinsi tersebut.

Seperti kita tahu, banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh dan beberapa wilayah di Sumatera dalam beberapa hari terakhir telah menimbulkan dampak yang sangat besar. Upaya tanggap darurat serta recovery masih terus dilakukan Pemerintah bersama tim SAR gabungan serta Pemerintah Daerah.

Namun, situasi di lapangan saat ini benar-benar berkejaran dengan waktu. Hingga saat ini, jumlah korban yang ditemukan telah mencapai lebih dari 900 orang, dan ratusan lainnya masih dinyatakan hilang. Kondisi ini membuat kita semua prihatin sekaligus mendorong pentingnya upaya penyelamatan yang lebih terkoordinasi.

Di tengah situasi ini, pemerintah pusat bersama BNPB, Basarnas, TNI-Polri, Kementerian/Lembaga, serta Pemda terus melakukan berbagai langkah strategis. Mulai dari pembukaan akses yang terputus, mobilisasi alat berat, penyiapan posko pengungsian, dukungan logistik hingga percepatan evakuasi warga terdampak. Kita patut mengapresiasi kerja cepat para petugas di lapangan yang menghadapi medan berat dan cuaca yang tidak menentu. Kita juga berharap Presiden Prabowo Subianto terus memantau dan memastikan orkestrasi penanganan bencana ini berjalan dalam satu komando terpadu.

Lalu, apakah penanganan bencana saat ini sudah berjalan dalam satu “orkestrasi” terpadu? Apa saja kendala di lapangan? Dan strategi apa yang harus diperkuat, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, agar jumlah korban tidak semakin bertambah?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Pengamat kebencanaan UPN Veteran Yogyakarta, Prof Eko Teguh Paripurno dan Analis kebijakan publik Universitas Trisakti, Jakarta, Dr. Trubus Rahardiansyah. (her/yes/dav)

Simak podcast diskusinya:

Artikel sebelumnyaDaya Beli Tertekan, Pedagang Pasar Karangayu Keluhkan Kenaikan Harga Komoditas
Artikel selanjutnyaUsai Bermalam di Aceh, Prabowo Tiba di Pakistan Disambut Langsung Presiden dan PM
Radio Idola Semarang
Radio Idola Semarang menghayati semangat Positive Journalism. Radio Idola Semarang, Memandu Dan Membantu.