ilustrasi

Semarang, Idola 92.6 FM-Literasi digital sesungguhnya bukan hanya tentang kemampuan teknis menggunakan media sosial tetapi juga tentang kemampuan berpikir kritis, mengevaluasi informasi, dan berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam ruang digital.

Dengan meningkatkan literasi digital, harapannya, masyarakat dapat secara efektif menangkal narasi negatif dan menciptakan ruang digital yang lebih sehat dan konstruktif. Dan, tidak menggiring publik berita hoaks.

Ini juga mengingatkan kita pada teori โ€œSpiral of Silenceโ€–sebuah teori komunikasi yang dikembangkan oleh Elisabeth Noelle-Neumann, seorang ilmuwan politik dan sosiolog Jerman, pada tahun 1970-an. Spiral of Silence adalah teori yang menjelaskan bagaimana opini publik dapat dipengaruhi oleh persepsi individu tentang opini mayoritas. Teori ini menyatakan bahwa orang cenderung untuk tidak mengungkapkan pendapat mereka jika mereka percaya bahwa pendapat tersebut tidak populer atau tidak sesuai dengan opini mayoritas.

Ini sesungguhnya menjadi pengingat bagi masyarakat kita yang sebagian besar belum memiliki literasi digital yang memadai. Apalagi, ternyata, memang ada pihak-pihak yang sengaja memproduksi konten negatif melalui hoaks ataupun narasi negatif di media sosial dengan tujuan tertentu. Dan, memanfaatkan teori tentang โ€œspiral of silenceโ€ tadi.

Hal ini, seolah terkonfirmasi dengan munculnya video klarifikasi Marcella Santoso yang ditayangkan Kejaksaan Agung RI. Marcella merupakan tersangka kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan perintangan penyidikan dalam perkara suap vonis lepas korporasi CPO.

Marcella menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada pihak-pihak yang telah dirugikan oleh konten yang dibuatnya. Marcella mengaku membuat konten-konten yang menyerang institusi Kejaksaan hingga Presiden RI Prabowo Subianto.

Maka, betapa mengkhawatirkannya ketika media sosial dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang dengan sengaja memproduksi hoaks atau narasi negatif di media sosial; Lalu, bagaimana menyikapi fenomena itu? Bagaimana Upaya kolaborasi untuk meningkatkan literasi digital sebagai penangkal konten negatif di media sosial? Dan, kenapa miss-informasi/ hoaks hingga narasi negatif masih terus muncul di media sosial?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Rakhmat Hidayat,PhD (Sosiolog Universitas Negeri Jakarta) dan Dr Lintang Ratri Rahmiaji (Dosen Komunikasi FISIP universitas Diponegoro Semarang). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: