Semarang, Idola 92,6 FM-Bank Jateng diminta memberikan kemudahan akses kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), karena sektor tersebut menjadi salah satu tulang punggung perekonomian daerah.
Selain itu, untuk menghindarkan para pelaku UMKM dari jeratan pinjaman online (pinjol) illegal.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan sejak Bank Jateng ditunjuk sebagai penyalur KUR Syariah pada 2020, telah menyalurkan lebih dari Rp2,91 triliun untuk 15 ribu nasabah UMKM. Pernyataan itu disampaikan saat kunjungan ke Kantor Cabang Syariah Bank Jateng Yogyakarta, belum lama ini.
Menurut Luthfi, pada tahun ini kuota KUR Bank Jateng mencapai Rp7 triliun.
Dari jumah itu, sebesar Rp1,33 triliun untuk KUR Syariah.
“Lawan pinjol ilegal, Bank Jateng harus berikan kemudahan pada UMKM. Jangan sampai adanya pinjol yang melanggar hukum itu, UMKM menjadi terlilit. Bank Jateng akan kedepankan pinjaman pada UMKM,” kata Luthfi.
Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro menambahkan, Bank Jateng konvensional dan syariah terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi keuangan yang lebih luwes bagi pengusaha atau lembaga pendidikan Islam, dan sektor kesehatan berbasis syariah.
“Kinerja Bank Jateng Syariah sampai dengan 31 Desember 2024 telah mencatatkan aset sebesar Rp7, 24 triliun. Kami juga mengucurkan pembiayaan sebesar Rp4,26 triliun, meningkat 17,19 persen dibanding tahun sebelumnya,” ucap Irianto. (Bud)