Ahmad Luthfi, Gubernur Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Sebanyak 737 pelaku UMKM di Jawa Tengah melakukan penandatanganan perjanjian kredit usaha rakyat (KUR) dari Bank Jateng, dengan nilai kredit yang diberikan mencapai Rp122,9 miliar.

Penyaluran KUR dilakukan, untuk mengungkit geliat usaha mikro dan kecil di wilayahnya.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan penyaluran KUR tersebut, merupakan bentuk kehadiran Bank Jateng dalam memberikan modal usaha tambahan kepada pelaku UMKM. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Klaten, baru-baru ini.

Menurut Luthfi, dengan kredit yang mudah dan cepat serta berbunga rendah bisa membantu pelaku UMKM dalam pengembangan usahanya.

“Dengan begitu maka perekonomian masyarakat di wilayah kabupaten/kota seluruh Jawa Tengah akan ter-cover oleh hadirnya Bank Jateng,” kata Luthfi.

Dirut Bank Jateng Irianto Harko Saputro menambahkan, selama tiga tahun terakhir ini rerata penyaluran KUR mencapai 98,79 persen dari kuota yang ditetapkan pemerintah atau rerata Rp 5,36 triliun.

Pada tahun kemarin, Bank Jateng mencairkan KUR senilai Rp5,812 triliun, dan tahun ini Bank Jateng mendapatkan kuota KUR sebesar Rp7 triliun.

“Bank Jateng terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya sektor UMKM, melalui penyaluran KUR. Dengan kuota KUR sebesar Rp7 triliun di tahun 2025, kami optimis dapat memberikan akses pembiayaan yang lebih luas kepada para pelaku usaha, sehingga ekonomi daerah semakin berkembang,” ucap Irianto.

Salah seorang penerima KUR, Hartanto, mengaku terbantu dengan kredit dari Bank Jateng.

Cicilannya murah, bunga rendah serta pelayanan yang cepat dan ramah.

“Saya pinjam KUR sebanyak Rp300 juta untuk tambahan modal usaha tahu. Sebulan cicilannya Rp6 juta. Hasil usaha tahu saya bisa menghasilkan Rp750 ribu per hari, dijual di daerah Klaten saja,” ujar Hartanto. (bud)