Semarang, Idola 92,6 FM-Ratusan pekerja penjaga pintu air se-Jawa Tengah kembali berunjuk rasa di depan kantor gubernur, Selasa (19/8).
Para pekerja pintu air se-Jateng, kembali memetanyakan kejelasan statusnya dan juga pemenuhan haknya.
Sekda Sumarno mengatakan pemprov telah berkoordinasi dengan Kementerian PAN-RB, berkaitan dengan tuntutan dari pekerja penjaga pintu air yang ada di provinsi ini. Hal itu dikatakan usai menemui para tenaga penjaga pintu air yang berunjuk rasa di depan kantor gubernur, Selasa (18/8).
Sumarno menjelaskan, sebenarnya yang membuat kendala dari tahapan tersebut karena prosesnya cukup panjang berkaitan dengan regulasi.
“Ini kan sebenarnya teman-teman ini juga ada persyaratan-persyaratan, yang dari awal itu kan sebenarnya hanya pendataan awalnya saja tapi tanpa di-assesment sama sekali. Setelah itu keluar regulasi masalah verifikasi. Lah itu verifikasi ada beberapa hal yang menyebabkan teman-teman ini menjadi kendala,” kata Sumarno.
Menurut Sumarno, terkait dengan jaminan dari BPJS kesehatan maupun ketenagakerjaan sudah dialokasikan di APBD perubahan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru) Jateng Henggar Budi Anggoro menambahkan, untuk BPJS kesehatan maupun ketenagakerjaan telah dialokasikan senilai Rp1,75 miliar.
“Semuanya itu yang dibiayai oleh APBN maupun APBD. Ya itu seluruhnya ada 2.640 pekerja, dan mudah-mudahan nanti Agustus ini bisa kita mulai bayarkan,” ujar Henggar.
Sementara, aksi unjuk rasa yang dilakukan para pekerja penjaga pintu air se-Jateng berjalan tertib dengan penjagaan aparat kepolisian. (Bud)