Semarang, Idola 92,6 FM-Inflasi Jawa Tengah pada September 2025, tercatat sebesar 0,21 persen (mtm) atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi -0,10 persen (mtm).
Secara tahunan, inflasi Jateng mencapai 2,65 persen (yoy) atau sama dengan inflasi nasional.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Andi Reina Sari mengatakan inflasi masih terjaga, dalam rentang sasaran 2,5ยฑ1 persen. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa tekanan harga tetap terkendali, meski terdapat peningkatan pada beberapa komoditas pangan,” kata Andi Reina.
Menurutnya, secara spasial, seluruh kota pantauan inflasi di Jateng mengalami inflasi bulanan.
Inflasi tertinggi terjadi di Cilacap sebesar 0,34 persen, sedangkan terendah di Wonogiri sebesar 0,12 persen.
Andi Reina menjelaskan, peningkatan inflasi terutama dipengaruhi Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil 0,12 persen.
Komoditas yang dominan mendorong inflasi antara lain daging ayam ras akibat kenaikan harga pakan, telur ayam ras karena terbatasnya produksi serta cabai merah yang harganya naik setelah puncak panen berakhir.
“Sebaliknya, bawang merah mengalami penurunan harga seiring panen raya di sentra produksi seperti Brebes,” jelasnya.
Lebih lanjut Andi Reina menjelaskan, selain pangan, Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya juga menyumbang inflasi dengan andil 0,08 persen karena dipengaruhi kenaikan harga emas perhiasan.
Harga emas global pada September 2025 naik tajam masing-masing 10,91 persen secara bulanan, dan 41,76 persen secara tahunan akibat ketidakpastian ekonomi dunia.
Namun, tekanan inflasi lebih lanjut tertahan deflasi pada Kelompok Transportasi dengan andil -0,02 persen.
Hal ini dipicu penurunan tarif kereta api, termasuk diskon 20 persen dan flash sale tiket hingga Rp80 ribu pada 28 September 2025 untuk memeringati HUT ke-80 PT KAI.
“Ke depan, Bank Indonesia bersama pemerintah daerah yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Jawa Tengah akan terus memperkuat koordinasi. Berbagai program pengendalian inflasi akan difokuskan untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi barang, sehingga inflasi tetap terjaga pada sasaran yang telah ditetapkan,” pungkasnya. (Bud)