
Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menggelar kegiatan Rupiah Tresno Budoyo, sebagai bagian dari rangkaian Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di Gedung Radjawali Semarang, Sabtu (1/11).
Acara ini mengusung semangat pelestarian budaya sebagai pendorong aktivitas ekonomi, sejalan dengan upaya memerkuat sistem pembayaran digital di masyarakat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara budaya, ekonomi dan inovasi digital.
Rahmat menjelaskan, melalui Rupiah Tresno Budoyo, Bank Indonesia ingin menegaskan bahwa pelestarian budaya bukan hanya persoalan warisan, tetapi juga sumber daya ekonomi yang bernilai.
“Kegiatan perekonomian itu adalah hasil dari budaya. Ketika budaya kita hidup, ekonomi pun bergerak. Kami tetap akan mengangkat budaya sebagai salah satu motor penggerak ekonomi, karena muaranya juga pada pariwisata,” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, nilai-nilai perdagangan adil (fair trade) yang diambil dari refleksi sejarah 200 tahun Perang Diponegoro (1825-1830) menjadi dasar menyusun rencana pertumbuhan ekonomi.
“Dari situ kita belajar pentingnya berdagang secara adil tanpa monopoli dan eksploitasi,” jelasnya.
Sementara itu Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng yang turut hadir menambahkan, bahwa kegiatan kebudayaan seperti ini menjadi sarana menjaga keseimbangan antara pelestarian seni dan pertumbuhan ekonomi modern.
Ia berencana menghidupkan kembali festival keroncong di Semarang tahun depan sebagai bagian dari revitalisasi budaya kota.
“Keroncong itu bagian dari jiwa kita. Tapi budaya tidak hanya soal masa lalu — kini kita juga menumbuhkan budaya baru, yaitu budaya cashless,” ujar Agustina.
Pemkot Semarang, lanjut Agustina, juga menggagas kegiatan ekonomi rakyat berbasis budaya dengan membuka ruang usaha bagi UMKM setiap akhir pekan di berbagai titik kota.
“Setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu, warga bisa jualan dan berinteraksi di lingkungannya. Ini bukan sekadar perdagangan, tapi juga menjaga kehidupan sosial dan keamanan wilayah,” imbuhnya. (Bud)
