
Magelang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menyebut, pentingnya menjaga stabilitas harga cabai sebagai salah satu komoditas strategis penyumbang inflasi di provinsi ini.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan saat ini ada 15 champion lokal cabai, yang bersinergi dengan champion nasional untuk memerkuat produksi sekaligus distribusi. Hal itu dikatakan usai peluncuran aplikasi Lelang Cabai di GOR Banyusidi, Kabupaten Magelang, kemarin.
Rahmat menjelaskan, produksi cabai di Jateng tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan provinsi, tetapi juga bisa memasok ke daerah lain.
Guna mendukung hal tersebut, BI Jateng bersama pemangku kepentingan menghadirkan aplikasi lelang cabai yang memungkinkan pedagang pasar membeli langsung dari petani.
“Dengan sistem lelang, kita bisa memotong rantai pemasaran. Insya Allah petani makmur, masyarakat juga menikmati harga cabai yang lebih terjangkau,” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, upaya tersebut sekaligus menciptakan harga referensi cabai yang transparan dan adil.
Sebab, sekira 20 persen transaksi melalui lelang diharapkan mampu menjadi acuan harga di pasar dan tidak terjadi asimetri informasi antar produsen maupun pedagang.
“BI juga mendorong diversifikasi konsumsi cabai. Masyarakat diedukasi untuk tidak hanya mengandalkan cabai segar, tetapi juga cabai kering, bubuk, maupun olahan lain. Dengan begitu, kebutuhan cabai bisa lebih stabil sepanjang tahun,” jelasnya.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, pemenuhan kebutuhan cabai di Jateng akan menjadi prioritas dan baru kemudian kelebihan pasokan dialirkan ke provinsi lain.
“Dengan cara ini, inflasi bisa terkendali, baik di Jawa Tengah maupun nasional,” pungkasnya. (Bud)