Nita Rachmenia, Deputi Kepala KPw BI Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menggelar kegiatan Rupiah Tresno Budoyo, sebuah inisiatif edukasi publik yang menggabungkan semangat budaya dengan literasi ekonomi dan digitalisasi sistem pembayaran di Gedung Rajawali Semarang, Sabtu (1/11).

Deputi Kepala KPw BI Jateng Nita Rachmenia mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat, tentang pengelolaan uang rupiah dan sistem pembayaran digital melalui pendekatan budaya.

“Kalau sebelumnya kita punya Rupiah Borobudur Playon di bidang olahraga, kali ini kami menghadirkan versi budayanya,” kata Nita.

Nita menjelaskan, Rupiah Tresno Budoyo mengangkat tema semangat kemandirian dan kedaulatan yang terinspirasi dari peringatan 200 tahun Perang Jawa (Perang Diponegoro).

“Nilai perjuangan Pangeran Diponegoro kami relevansikan dengan konteks saat ini, yaitu kemandirian dan kedaulatan ekonomi, termasuk dalam akselerasi digitalisasi pembayaran,” jelasnya.

Menurut Nita, kegiatan tersebut diisi dengan talk show dan workshop yang melibatkan sekira 200 pelaku UMKM perempuan dari berbagai daerah di Jateng.

Para peserta mendapatkan edukasi mengenai akses literasi keuangan, hubungan dengan perbankan, serta pelatihan pemasaran digital melalui fotografi produk.

“UMKM, terutama yang dikelola perempuan, adalah tulang punggung ekonomi nasional. Lebih dari 60 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan, dan sekitar 20 persennya berasal dari Jateng dan DIY,” ungkap Nita. “Karena itu kami ingin memperkuat peran mereka melalui literasi keuangan dan keterampilan digital,” imbuhnya.

Lebih lanjut Nita menjelaskan, melalui kegiatan ini, pihaknya ingin menularkan semangat inovasi dan kemandirian. (Bud)

Artikel sebelumnyaPemprov Tambah Dapur Umum
Artikel selanjutnyaPrabowo Dorong APEC Wujudkan Pertumbuhan Inklusif: Tak Ada Negara yang Ekonominya Tertinggal