Kepala KPw BI Jateng Rahmat Dwisaputra saat memeriksa keaslian uang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah meminta masyarakat untuk berhati-hati, adanya peredaran uang palsu (upal) yang secara samar tampak seperti uang asli.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra memberikan apresiasi kepada jajaran Polda Jateng, yang mampu membongkar praktik pembuatan dan peredaran upal di wilayah Jateng. Hal itu dikatakan saat ditemui di Mapolda, Selasa (5/8).

Rahmat menjelaskan, berdasarkan sampel yang diberikan Polda Jateng terkait upal hasil produksi para tersangka itu memang dinyatakan tidak asli meskipun secara samar mirip dengan uang asli.

Menurut Rahmat, ada beberapa langkah dalam memastikan keaslian uang rupiah yang diterima masyarakat.

Salah satu yang bisa dijadikan acuan terkait keaslian uang rupiah adalah fitur Rectoverso pada uang Rupiah.

Yakni unsur pengaman yang berupa gambar saling isi di bagian depan dan belakang uang, serta jika dilihat secara terpisah tampak seperti ornamen tidak beraturan dan jika diterawang akan membentuk sebuah gambar utuh logo Bank Indonesia.

“Dan kami terus menggaungkan kepada masyarakat, melakukan edukasi dan sosialisasi tentang Cinta Bangga Paham Rupiah. Harapannya, tentunya dapat lebih mendewasakan masyarakat dan mendidik masyarakat untuk lebih hati-hati terhadap peredaran uang rupiah tidak asli,” kata Rahmat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra:

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, upaya lain untuk terhindar dari peredaran upal adalah dengan melakukan 3D atau dilihat dan diraba serta diterawang.

Salah satu yang mudah dikenali adalah adanya watermark gambar pahlawan, dengan komposisi lebih jelas serta lebih utuh.

“Jadi, harus berlapis dalam memeriksa atau mengecek keaslian uang yang kita terima,” pungkasnya. (Bud)