Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo bersinergi dengan pemprov dan Pemkot Solo menyelenggarakan Sosialisasi Local Currency Transaction (LCT) bertema “Local Currency Ecosystem untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Tangguh dan Berkelanjutan”.
Tema tersebut diangkat sebagai wujud komitmen bersama, dalam memerkuat ketahanan ekonomi nasional melalui optimalisasi penggunaan mata uang lokal guna mendukung kelancaran kegiatan transaksi perdagangan dan investasi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan kondisi kinerja ekspor di provinsi ini yang pada 2024 kemarin, berhasil menembus 10 besar provinsi dengan nilai ekspor dan jumlah eksportir tertinggi disertai tren ekspor yang terus meningkat. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
Rahmat menjelaskan, ekspor Jateng tumbuh di atas nasional di level 8,2 persen sepanjang Januari-Juni 2025 dengan pertumbuhan ekspor nasional 7,7 persen.
Menurut Rahmat, Local Currency Transaction (LCT) merupakan transaksi ekonomi dan keuangan melalui Bank Appointed Cross Currency Transaction Dealer (ACCD) sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap mata uang tertentu (USD).
“Melalui pelaksanaan sosialisasi LCT yang dihadiri para pelaku usaha eksportir dan importir Jawa Tengah, perbankan, akademisi, lembaga/instansi dan OPD di wilayah Jawa Tengah ini diharapkan dapat memperkuat hubungan strategis dan komitmen antara Bank Indonesia, pemerintah dan pelaku usaha dalam membangun ekosistem penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi secara lebih solid untuk pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, LCT diharapkan dapat memermudah transaksi cross border dan integrasi keuangan sekaligus mendorong terciptanya ekosistem keuangan ekonomi yang inklusif, stabil dan berkelanjutan.
Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani memberikan apresiasi dan komitmen penuh, atas upaya optimalisasi pemanfaatan LCT dalam aktivitas perdagangan internasional, terutama di wilayah Surakarta dan juga Jateng secara keseluruhan.
“Pemerintah Kota Surakarta siap bersinergi dengan Bank Indonesia, Kementerian terkait, perbankan dan dunia usaha untuk memastikan kebijakan ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi perekonomian lokal,” ucap Astrid. (Bud)