Ilustrasi.

Semarang, Idola 92,6 FM-BMKG mengamati pola angin gradien 3000 feet, dan saat ini menunjukkan adanya bibit siklon tropis 99S yang berada di Samudera Hindia Selatan Jawa dan bibit siklon tropis 96P di Laut Karang Australia.

Kepala BMKG Stasiun Semarang Yoga Sambodo mengatakan dampak tidak langsung dari interaksi kedua bibit siklon tropis tersebut, dapat meningkatkan kecepatan angin di wilayah Jawa Tengah. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Menurutnya, pada umumnya angin di Jateng saat ini bertiup dari Barat-Barat Laut dengan kecepatan angin hingga mencapai 34 knot.

Peningkatan kecepatan angin juga berdampak pada meningkatnya tinggi gelombang, di perairan di utara dan selatan Jateng.

“Dinamika atmosfer saat ini menunjukkan masih menguatnya Monsun Asia, aktifnya gelombang¹ Rossby Ekuatorial, adanya aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) dan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah serta didukung oleh kelembaban udara di berbagai lapisan ketinggian yang cenderung basah dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Tengah,” kata Yoga.

Yoga menjelaskan, saat ini wilayah Jateng masih dalam musim hujan dan beberapa di antaranya berada pada puncak musim hujan.

“Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana diimbau untuk terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan sedang-lebat agar mengantisipasi dampak yang dapat terjadinya serta selalu memperhatikan update informasi cuaca ekstrem dari Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaRapim Polri 2025, Kapolri Tegaskan Komitmen Dalam Pelayanan dan Perlindungan Kepada Masyarakat
Artikel selanjutnyaHari Ini Gapeka Mulai Diterapkan, Pelanggan Wajib Cek Jadwal Perjalanan