Kepala BNNP Jateng Brigjen Pol Agus Rohmat bertemu Ketua PWM Jateng Tafsir.

Semarang, Idola 92,6 FM-BNN Provinsi Jawa Tengah bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng, sepakat memerkuat sinergi nasional dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN).

Kepala BNNP Jateng Brigjen Pol Agus Rohmat mengatakan sinergi bersama Muhammadiyah, menjadi momentum penting untuk membangun komitmen bersama menghadapi ancaman narkoba yang kian kompleks. Pernyataan itu disampaikan usai beraudiensi dengan jajaran PWM Jateng, belum lama ini.

Agus menjelaskan, kolaborasi tersebut menjadi penting dalam membangun kekuatan memerangi narkoba.

Yakni, membangun kekuatan kolaboratif antara pemerintah dan ormas besar seperti Muhammadiyah dalam perang melawan narkoba.

Menurut Agus, kejahatan narkotika merupakan kejahatan lintas sektor dan lintas generasi yang tidak bisa ditangani BNN.

“Kami menyadari bahwa tidak mungkin BNNP bekerja sendiri dalam memerangi narkoba yang peredarannya kian masif dan menyasar semua kalangan. Karena itu, kami datang untuk mengajak Muhammadiyah sebagai salah satu kekuatan sipil terbesar di Indonesia, untuk bersinergi dan bergandengan tangan bersama kami. Muhammadiyah memiliki kekuatan struktur, jaringan pendidikan, kesehatan, hingga kepemudaan yang sangat potensial dalam mendukung upaya P4GN,” kata Agus.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, kerja sama tersebut merupakan bagian dari penguatan akselerasi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.

Upaya pemberantasan narkoba tidak bisa dilakukan hanya dari sisi hukum dan penindakan, tetapi harus didukung pendekatan sosial, edukatif dan spiritual melalui sinergi dengan organisasi keagamaan.

Ketua PWM Jateng Tafsir menyambut baik langkah kolaboratif yang digagas BNNP Jateng, dan Muhammadiyah tidak hanya siap tetapi merasa terpanggil untuk terlibat aktif dalam gerakan pencegahan narkoba.

“Muhammadiyah sangat terbuka untuk bekerja sama. Kami punya ribuan amal usaha, dari sekolah, universitas, rumah sakit, hingga organisasi pemuda yang bisa dioptimalkan untuk menjadi garda depan edukasi dan pencegahan penyalahgunaan narkotika,” ujar Tafsir.

Menurut Tafsir, Muhammadiyah telah lama menaruh perhatian pada isu-isu kebangsaan termasuk bahaya narkoba.

Oleh karena itu, kolaborasi tersebut bukan hanya relevan tetapi juga merupakan panggilan moral dan sosial yang sejalan dengan prinsip Islam berkemajuan. (Bud)