Semarang, Idola 92,6 FM-Periode April-Juli 2025, BNN Provinsi Jawa Tengah menyita sabu sebanyak 530 gram, ekstasi 600 butir, ganja sebanyak 1.730 gram, liquid (cairan) ganja sintetis sebanyak lima mili liter dan pil Yarindo sebanyak 71 ribu butir.
Kepala BNNP Jateng Brigjen Pol Agus Rohmat mengatakan Sabtu seberat 30 gram disita BNN Kendal dari seorang warga Kaliwungu, yang merupakan kurir suruhan seorang napi di Lapas Kedungpane Semarang. Hal itu dikatakan saat gelar ungkap kasus di kantornya, Jumat (11/7).
Menurut Agus, BNN Kota Tegal juga menyita sabu seberat 500 gram dan pil ekstasi sebanyak 600 butir dari seorang warga Lebaksiu atas suruhan warga binaan Rutan Semarang.
Sedang BNN Jateng bersama Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai Jateng-DIY menyita ganja seberat 556 gram dari seorang warga Pati.
Agus menjelaskan, salah satu tersangka yang ditangkap diketahui merupakan sarjana tafsir hadist dari salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Timur.
Hal tersebut menandakan, jika tidak ada zona atau areal yang benar-benar bersih dari narkotika.
“Kami dari BNN Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan pengembangan penyelidikan dan penyidikan di wilayah Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau, untuk mengambil Daftar Pencarian Orang yang merupakan narapidana LP Kelas IIA Tanjung Pinang bernama Arif Wibowo alias Bowo. Arif alias Bowo merupakan pengendali kasus narkotika jenis sabu sebanyak 1.050 gram yang dibawa oleh tersangka Agus Priyono dan diungkap oleh BNN Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 8 Mei 2024 di Rest Area KM 252 Brebes,” kata Agus.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, seluruh barang bukti narkotika hasil operasi atau penyitaan dari para tersangka dilakukan pemusnahan setelah mendapat ketetapan status barang bukti narkotika yang dikeluarkan pihak kejaksaan.
Pemusnahan dilakukan, menggunakan alat musnah incenerator yang sebelumnya telah dilakukan tes terlebih dahulu dari petugas Labfor Polda Jateng.
“Seluruh kegiatan pemberantasan peredaran narkoba yang kita lakukan pada periode April-Juli 2025, mampu menyelamatkan 75 ribu jiwa warga Jawa Tengah,” tandasnya. (Bud)