
Semarang, Idola 92,6 FM-BPJS Kesehatan siap berkolaborasi dengan kabupaten/kota di Jawa Tengah, dalam upaya pembenahan data kepesertaan non-aktif.
Sekda Sumarno mengatakan pemprov mengapresiasi BPJS Kesehatan terus mendorong keaktifan kabupaten/kota, dalam pembayaran iuran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal itu dikatakan usai penyerahan penghargaan
Sumarno menjelaskan, semua kabupaten/kota di Jateng sudah universal covered dan yang menjadi fokus perhatian adalah terkait data peserta penerima bantuan iuran (PBI) yang dinonaktifkan mencapai hampir 1,1 juta.
“Kalau ini memang data yang valid dan memang benar-benar sudah naik kelas ya, ini alhamdulillah kan. Berarti pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah ada hasilnya,” kata Sumarno.
Menurut Sumarno, data peserta yang dianggap non-aktif hampir 1,1 juta peserta bisa disinkronkan dengan kabupaten/kota di Jateng.
Tujuannya, untuk diverifikasi ulang terkait status kepesertaan masyarakat.
“Kita harus mendorong mereka untuk bisa mandiri. Kalau nggak bisa mandiri, tentu saja kita harus punya upaya bagaimana mereka untuk tetap bisa menjadi peserta yang aktif. Jadi, kita juga harus mendorong kontribusi dari CSR dan sebagainya,” jelasnya.
Deputi Direksi Wilayah VI BPJS Kesehatan Yessi Kumalasari menambahkan, terkait data PBI hampir 1,1 juta peserta yang masuk kategori non-aktif itu berdasarkan data keluar dari data kemiskinan dan menjadi peserta mandiri.
“Mereka bisa pindah segmen ke mandiri atau pekerja penerima upah, atau peserta sudah meninggal dan ada penghapusan karena registrasi bayi yang lebih dari tiga bulan,” ucap Yessi.
Yessi menjelaskan, untuk memastikan data PBI yang tidak aktif itu akan dilakukan verifikasi dan validasi ulang di level kabupaten/kota. (Bud)