Semarang, Idola 92,6 FM-BPR BKK Jawa Tengah berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani, melalui berbagai program.
BKK Jateng memiliki banyak peran dalam meningkatkan kesejahteraan petani, di antaranya memberikan akses permodalan hingga mencarikan off taker (pembeli) hasil pertanian.
Direktur PT BPR BKK Jateng Koesnanto mengatakan BKK Jateng sudah memulai dengan pendampingan petani cabai di Kota Magelang, dan beberapa daerah lain di provinsi ini. Hal itu dikatakan saat bertemu Gubernur Ahmad Luthfi, belum lama ini.
Menurutnya, untuk di Kota Magelang, BKK Jateng telah mendampingi sekira dua ribu petani cabai.
Masing-masing petani menggarap sekira dua ribu meter persegi.
Koesnanto menjelaskan, BKK Jateng memberi akses permodalan antara Rp16,8 juta sampai Rp17 juta dengan bunga 0,65 persen per bulan.
Pembayaran dilakukan setelah panen, dan sudah termasuk dengan asuransi di dalamnya.
“Poin pentingnya adalah bagaimana kita meningkatkan harkat martabat petani, tingkat pendapatan petani, akses petani terhadap kebutuhan pupuk dan sebagainya. Tentunya ekosistem yang dibentuk di Magelang ini melibatkan koperasi petani, BKK Jateng, dinas terkait, dan asuransinya. Kita carikan off taker juga, sehingga hasil pertaniannya bisa terserap. Ekosistem yang kita bentuk ini akan lebih bisa menguntungkan petani,” kata Koesnanto.
Lebih lanjut Koesnanto menjelaskan, ekosistem yang sudah ada di Kota Magelang diharapkan bisa diterapkan di daerah lain.
Pihaknya juga sudah menyasar di beberapa daerah semacam Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung dan sekitarnya.
“Gubernur mengarahkan, agar BKK Jateng konsentrasi pada cabai dan produk lainnya. Kami ingin cabai ini benar-benar bisa dinikmati oleh masyarakat Jawa Tengah, sehingga kebutuhan cabai bisa aman, harganya stabil, dan kesejahteraan petani meningkat,” pungkasnya. (Bud)