Hidayat Prabowo, Kepala Kantor OJK Jateng.

Magelang, Idola 92,6 FM-Kinerja BPR di wilayah Jawa Tengah, menjadi perhatian serius OJK.

Kepala Kantor OJK Jateng Hidayat Prabowo mengatakan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) BPR, masih berada di atas rerata nasional, sehingga membutuhkan langkah pembenahan yang lebih intensif. Hal itu dikatakan di sela kegiatan dengan media di Kabupaten Magelang, Jumat (5/12) malam.

“Nilai NPL kita lebih tinggi dari nasional. Nasional itu sekitar 12 persen, dan kita berada di atas itu,” kata Hidayat.

Menurut Hidayat, kondisi tersebut membuat sektor BPR menjadi salah satu pekerjaan rumah utama yang perlu ditangani bersama industri perbankan.

Sementara dari sisi permodalan, secara umum BPR di Jateng memenuhi ketentuan modal inti minimum.

“Saya mengakui masih ada sejumlah BPR yang belum memenuhi persyaratan tersebut. Ada sekitar 30-an BPR yang belum memenuhi modal inti minimum,” jelasnya.

Hidayat menjelaskan, ada satu BPR di Jateng yang saat ini berstatus dalam penyehatan.

Status ini diberikan kepada bank yang membutuhkan penanganan lebih intensif, karena adanya masalah yang berpengaruh pada kelangsungan operasional.

“Kalau dalam penyehatan, berarti kondisinya membutuhkan upaya penanganan yang lebih serius. Pemegang saham dan pengurus tentu harus lebih fokus memperbaiki,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaPemprov Jateng Perkuat Program Kecamatan Berdaya untuk Dorong Pemberdayaan Masyarakat
Artikel selanjutnyaPKK Jateng Dorong Kreativitas Menu Sehat untuk Atasi Anak Susah Makan