Semarang, Idola 92,6 FM-BPS Jawa Tengah bersiap melaksanakan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026), sebagai kegiatan nasional untuk memotret kondisi perekonomian Indonesia.
Pelaksanaan sensus akan berlangsung pada Juni-Juli 2026, dengan pendataan dilakukan secara door to door yang dilakukan petugas.
Plt Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih mengatakan sosialisasi kepada media menjadi langkah awal, agar informasi mengenai pelaksanaan sensus tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Hal itu dikatakan saat ditemui di sela kegiatan media gathering dengan wartawan di Semarang, belum lama ini.
Endang menjelaskan, Sensus Ekonomi 2026 bertujuan melihat potensi ekonomi dan karakteristik usaha di luar sektor pertanian.
Nantinya, Sensus Ekonomi 2026 menjadi momentum penting untuk meng-update kondisi ekonomi terkini.
Menurutnya, perubahan usaha dalam 10 tahun terakhir cukup lumayan, terutama pada pelaku usaha mikro dan kecil yang rentan mengalami pergeseran sektor.
“Dulu jumlah usaha di Jawa Tengah sekitar 40,1 juta. Tentu sekarang bisa berubah, baik dari jumlah maupun jenis usahanya. Ada yang tadinya industri bergeser menjadi perdagangan, dan sebagainya,” kata Endang.
Lebih lanjut Endang menjelaskan, salah satu indikator baru yang akan diambil dalam Sensus Ekonomi 2026 adalah digitalisasi ekonomi yang mencakup aktivitas penjualan atau layanan usaha secara online.
Hal ini belum tercatat dalam sensus sebelumnya.
“Nanti akan tertangkap bagaimana pelaku usaha memanfaatkan platform digital untuk penjualan. Ini jadi indikator baru dalam sensus,” pungkasnya. (Bud)













