Semarang, Idola 92,6 FM-BPS Jawa Tengah merilis pertumbuhan ekonomi provinsi ini pada Triwulan III (Juli-September) 2025, sebesar 5,37 persen year on year.
BPS mencatat, pertumbuhan itu lebih tinggi dari capaian nasional yang tumbuh 5,04 persen.
Plt Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih mengatakan sejumlah faktor turut memengaruhi pertumbuhan perekonomian, di antaranya pertumbuhan aktivitas barang dan jasa di provinsi ini. Hal itu disampaikan melalui siaran pers secara daring, kemarin.
Endang menjelaskan, ekspor nonmigas pada periode yang sama (Triwulan III 2025 dibanding Triwulan 2024) tumbuh 22,69 persen secara tahunan.
Kemudian jumlah penumpang kereta api, pesawat dan pengguna jalan bebas hambatan juga bertambah.
Menurutnya, sektor investasi juga berdampak yang ditandai dengan kenaikan impor barang modal secara konsisten, sejalan dengan kebutuhan mesin untuk industri.
“Triwulan III 2025, kita lihat perekonomian Jawa Tengah tumbuh 5,37 persen (YoY). Sementara kita lihat secara nasional sebesar 5,04 persen (YoY). Jadi Jateng pertumbuhan ekonomi Triwulan III lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Triwulan III secara nasional,” kata Endang.
Lebih lanjut Endang menjelaskan, jika dilihat secara kuartal ke kuartal (Q-to-Q), ekonomi Jateng tumbuh 1,12 persen.
Sementara, secara kumulatif, ekonomi Jateng sampai dengan Triwulan III 2025 tumbuh 5,21 persen (C-to-C).
“Kontribusi ekonomi Jawa Tengah didominasi empat lapangan usaha. Pertama industri pengolahan yang menyumbang 33,43 persen, perdagangan menyumbang 13,44 persen, pertanian menyumbang 12,88 persen dan sektor konstruksi menyumbang 11,82 persen,” jelasnya.
Secara regional antarprovinsi se-Pulau Jawa, Jateng menempati urutan kedua pertumbuhan ekonomi YoY tertinggi di Triwulan III dengan 5,37 persen.
Provinsi DIY mencatat pertumbuhan 5,40 persen, Banten 5,29 persen, Jawa Timur dengan 5,22 persen, Jawa Barat 5,20 persen dan DKI Jakarta 4,96 persen.
“Kontribusi perekonomian Jawa Tengah sebesar 14,50 persen terhadap perekonomian di pulau Jawa, atau 8,22 persen terhadap seluruh provinsi di Indonesia,” pungkas Endang. (Bud)














