Devy Natalia, pemilik Bohopanna (kiri) saat menunjukkan ruang kerja para stafnya.

Semarang, Idola 92,6 FM-Inspirasi bisa muncul dari mana saja, kapan saja dan bahkan saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja.

Salah satunya adalah brand fesyen lokal asal Semarang, yang tercipta karena kegelisahan seorang ibu terhadap fesyen anak.

Adalah Devy Natalia, menceritakan awal mula munculnya brand fesyen anak ‘Bohopanna’ ketika diajak berbincang dalam program podcast Cerita Joni di kanal Youtube JNE_ID.

Kanal milik JNE tersebut, memang sengaja mengangkat kisah-kisah inspiratif entrepreneur dan UMKM di Indonesia.

Devy menjelaskan, usaha yang dirintisnya sejak 3017 itu bernama Bohopanna itu berlokasi di Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Devy bersama temannya, Irene Kristi, menciptakan berbagai produk untuk bayi dan anak yang dibuat dari material premium dan comfortable serta affordable.

Menurut Devy, Usaha tersebut tercetus karena pengalamannya yang kesulitan mencari pakaian untuk anaknya yang akan lahir.

“Saat aku hamil tahun 2016, waktu itu yang aku pikirkan bukan tentang persiapan kelahiran anak dan lainnya. Namun aku kepingin anakku setiap satu minggu bahkan setiap hari ada foto yang bagus-bagus. Aku lihat, di Instagram banyak itu foto yang bagus-bagus. Aku pelajari, bahwa kalau ingin bagus ya bajunya dan sprei,” kata Devy.

Lebih lanjut Devy menjelaskan, dirinya lantas mencari baju anak yang di Semarang maupun daerah lain, baik secara online maupun langsung datang.

Namun, dirinya tidak menemukan model yang sesuai dengan keinginan dan imajinasinya.

Hingga akhirnya memutuskan membeli produk secara online dari luar negeri, dengan harga yang mahal dan waktu pengiriman cukup lama.

“Setelah beli produk impor itu saya berpikir kayaknya kita bisa bikin sendiri, apalagi tinggal di Semarang, dekat Ungaran yang terkenal dengan industri garmen,” jelasnya.

Devy menyebut, usai membeli produk pakaian anak dari luar negeri itu kemudian terpikir untuk menghadirkan produk fesyen anak kualitas premium.

“Bohopanna memiliki keunikan tersendiri. Tidak sekedar memikirkan bagaimana membuat si kecil kelihatan lucu, namun juga memberi kesempatan orang tua berekspresi untuk penampilan anak melalui pilihan warna,” lanjutnya.

Devy menjelaskan, dalam mengembangkan bisnis tersebut banyak tantangan yang harus dihadapi.

Baik mulai dari awal merintis, maupun tengah proses pengembangan usaha.

Menurut Devy, tantangan terberat saat merintis usaha yakni mengatasi konflik dengan partner dan bagaimana cara menemukan ritme yang bagus dengan partner.

“Menurutku konflik dalam bisnis itu lebih perlu dari pada tidak saling percaya dengan partner, tentang uang dan lainnya. Kemudian yang terpenting, visi dan misi sama. Untungnya aku dan Irene sama-sama logis. Tadinya aku urus produksi, kemudian Irene urus marketplace, jualan. Ternyata setelah berapa lama, kita tukeran. Sekarang sudah berkurang konfliknya karena mungkin sudah menemukan ritme, sudah saling percaya,” ujarnya.

Kini, Bohopanna tidak hanya membuat pakaian anak tetapi juga produk keluarga maupun paket produk fesyen untuk satu keluarga.

Saat ini, Bohopanna telah sukses dengan produk-produknya dan sempat menggandeng Denny Sumargo sebagai brand ambasador saat peluncuran lini produk Pannadaily.

Nantinya, Bohopanna berencana untuk memerluas pasar berencana mengeluarkan lini produk baru berupa sportwear anak.

“Sekarang ini kami sedang berpikir. Anak kan harusnya banyak aktivitas olahraga. Memang ya bisa pakai kaos biasa. Tapi juga banyak orang tua yang senang memakaikan anaknya baju khusus olahraga untuk kegiatan olahraga anaknya. Untuk itu kami akan bikin lini olahraga,” ucap Devy.

Terkait dengan pengiriman barang, Devy memercayakan JNE yang selama ini selalu digunakan

“JNE itu merupakan ekspedisi pertama yang sangat komplit. Melalui website, mau kirim ke mana saja informasinya sudah bisa diketahui,” pungkasnya. (Bud)