
Semarang, Idola 92,6 FM-BRIN menunjuk Jawa Tengah, sebagai tempat uji coba inovasi padi Biosalin.
Inovasi padi Biosalin yang ditanam di pesisir Jateng, sudah diuji coba di Kota Semarang.
Peneliti Ahli Utama Organisasi Riset Energi Manufaktur BRIN Tri Martini Patria mengatakan potensi lahan marjinal di pesisir Jateng, mencapai 15 ribu hektare. Hal itu dikatakan saat berada di Semarang, kemarin.
Menurut Martini, lahan tersebut saat ini baru dieksplorasi seluas 500 hektare.
Martini menjelaskan, dari benih padi varietas Biosalin 1 dan 2 tersebut diestimasi produksi gabah kering maksimal bisa mencapai 9-10 ton per hektare.
Mengingat penanaman padi Biosalin memanfaatkan lahan marjinal, maka panen di bawah sembilan ton per hektare masih tergolong bagus.
“Terakhir kami panen 6,9 ton gabah kering per hektare. Percontohannya di Kota Semarang. Dua varietas padi yang tahan air payau itu sedang diperbanyak jumlahnya. Saat ini sudah bisa ditanam di Kabupaten Brebes, Cilacap dan Jepara,” kata Martini.
Gubernur Ahmad Luthfi mendukung program BRIN, yang menjadikan Jateng sebagai tempat riset padi Biosalin.
“Terima kasih telah memberikan kerja tematik di Jateng, di antaranya pengelolaan sampah (plastik) menjadi bahan bakar cair Pentasol. Kemudian ada daerah pesisir yang harusnya tidak bisa ditanami padi karena airnya payau, kini sudah bisa ditanami,” ucap Luthfi. (Bud)