Semarang, Idola 92,6 FM-BTN tengah memacu penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan, produk pembiayaan baru yang menyasar masyarakat pelaku usaha yang menjadikan rumah sebagai basis kegiatan bisnisnya.
Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan antusiasme masyarakat terhadap skema ini (KUR perumahan) cukup tinggi. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Semarang, kemarin.
Menurutnya, KUR Perumahan yang baru diluncurkan itu dalam waktu satu bulan saja sudah membukukan penyaluran sebesar Rp1,3 triliun.
Nixon menjelaskan, KUR Perumahan hadir sebagai pelengkap skema pembiayaan yang telah ada seperti FLPP.
Berbeda dengan FLPP yang memiliki batas pembiayaan di bawah Rp200 juta, KUR Perumahan menawarkan limit hingga Rp500 juta, sehingga lebih relevan bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
“Produk ini khusus untuk masyarakat wiraswasta—pedagang, pelaku usaha rumahan, atau pekerja mandiri lainnya. Limitnya lebih besar dan cocok untuk rumah yang sekaligus menjadi tempat usaha,” kata Nixon.
Lebih lanjut Nixon menjelaskan, BTN menegaskan bahwa rumah yang dipakai sebagian untuk kegiatan usaha seperti ruang produksi kecil, gudang penyimpanan barang atau lokasi operasional bisnis daring, memenuhi syarat untuk diajukan sebagai objek pembiayaan.
Skema ini juga diperkuat dengan jaminan yang relatif fleksibel.
“Rumah yang difungsikan sebagai tempat usaha dapat dijadikan agunan kredit, bahkan jika hanya sebagian ruangan yang digunakan untuk aktivitas usaha. Jaminannya rumah itu sendiri. Bahkan rumah yang memiliki satu ruangan difungsikan sebagai gudang pun bisa diajukan,” jelasnya.
Nixon optimistis, KUR Perumahan bisa menjadi solusi mendorong kegiatan usaha masyarakat dan membantu memercepat pertumbuhan ekonomi daerah. (Bud)







