Tim Sekolah Vokasi Undip menunjukkan buggy car hybrid.

Semarang, Idola 92,6 FM-Sekolah Vokasi Undip menghasilkan karya teknologi terapan, mengembangkan buggy car berpenggerak motor listrik yang dikombinasikan dengan panel surya.

Buggy car dirancang sebagai solusi transportasi ramah lingkungan, dengan kapasitas hingga delapan penumpang.

Kendaraan tersebut ideal digunakan di kawasan kampus, areal wisata maupun lingkungan khusus yang membutuhkan mobilitas efisien dan minim emisi.

Menariknya, proses pengembangan dilakukan di Teaching Factory Manufacture Sekolah Vokasi Undip sebagai fasilitas pembelajaran berbasis produksi nyata yang menjadi andalan pendidikan vokasional UNDIP.

Pimpinan proyek sekaligus dosen Program Studi Rekayasa Perancangan Mekanik Didik Ariwibowo mengatakan pihaknya melibatkan mahasiswa secara langsung, bukan hanya menjadi sarana transfer ilmu tetapi juga menghubungkan pembelajaran dengan dunia industri dan teknologi terkini. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Didik menjelaskan, buggy car listrik tersebut tengah memasuki tahap uji coba di lingkungan kampus.

Hasil awal menunjukkan performa motor listrik yang stabil di medan menanjak, serta efektivitas panel surya dalam membantu suplai daya secara mandiri.

“Kami mendesain kendaraan ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu menaklukkan medan menantang seperti kontur perbukitan di kawasan kampus Undip Tembalang,” kata Didik.

Menurut Didik, keunggulan lainnya terletak pada penggunaan baterai lithium iron phosphate (LiFePOโ‚„) yang memiliki tingkat keamanan tinggi dan umur siklus panjang serta kemampuan discharge rate yang besar maupun self-discharge rendah.

Kombinasi tersebut membuat buggy car andal digunakan berulang kali di berbagai medan, tanpa mengorbankan efisiensi energi.

Sementara Ketua Program Studi Rekayasa Perancangan Mekanik Sri Utami Handayani menyatakan, proyek tersebut merupakan bagian dari strategi pembelajaran vokasional.

Lebih dari sekadar riset, buggy car diharapkan menjadi embrio kendaraan listrik hemat energi yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk transportasi internal kampus, kawasan konservasi, wisata alam hingga mobilitas di kawasan perumahan hijau.

“Pengembangan buggy car listrik ini adalah salah satu bentuk project-based learning. Melalui pendekatan ini, kami ingin mencetak lulusan yang inovatif, adaptif, dan mampu menghadirkan solusi nyata terhadap permasalahan di lapangan,” ucap Sri Utami. (Bud)