Semarang, Idola 92,6 FM-Pemkot Surakarta berkomunikasi dengan Pemprov Jawa Tengah, terkait operasional aglomerasi transportasi Bus Batik Solo Trans di kantor gubernur, kemarin.
Sejauh ini Bus Batik Solo Trans beroperasi di lima koridor dan melintasi lima lima kabupaten/kota yang meliputi Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar dan Boyolali.
Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto mengatakan kelima koridor itu didukung setidaknya tujuh feeder, dan total setiap hari Batik Solo Trans dan feeder melayani sekira 13 ribu-14 ribu masyarakat di sekitar Soloraya.
Menurutnya, dari lima kordior tersebut, tiga koridor pembiayaannya ditanggung Kementerian Perhubungan dan dua lainnya dibiayai APBD Pemkot Surakarta.
“Ke depan pemerintah pusat akan mencabut penganggarannya. Oleh karenanya, kami mendorong cost sharing (berbagi pembiayaan) dengan kabupaten sekitar. Sebab, mayoritas pengguna Batik Solo Trans ini dari warga kabupaten sekitar,” kata Respati.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan, untuk menutup pembiayaan dari APBD yang terkena refocusing tersebut mau tidak mau daerah harus gotong royong.
Rencananya, gubernur akan bertemu dengan semua bupati dan wali kota se-Soloraya untuk membahas konsep gotong royong tersebut.
“Mudah-mudahan nanti ada kesepakatan yang baik,” ucap Sujarwanto. (Bud)