Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah dan Forkompinda Kecamatan Semarang Utara melakukan penanaman bibit mangrove.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah mengajak masyarakat sekitar Kelurahan Tanjung Mas Semarang menanam 2.275 bibit mangrove di lokasi Edupark Mangrove Tambakrejo, Senin (28/7).

Kegiatan tersebut juga dalam rangka memeringati Hari Mangrove Sedunia tahun ini, dengan mengangkat tema “One Small Action A Million Impacts,”.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan mengatakan pihaknya memberikan kepedulian kepada masyarakat pesisir yang ada di Kelurahan Tanjung Mas khususnya di Tambkarejo.

Taufiq menjelaskan, kawasan Tambakrejo menjadi daerah yang dekat dengan Integrated Terminal Semarang dan juga sebagai kawasan binaan dari Pertamina melalui konservasi lahan pesisir.

Menurut Taufiq, wilayah Tambakrejo sejak 2011 silam telah menjadi binaan dan saat ini telah dilepas secara mandiri.

Dengan konservasi yang selama ini dilakukan, pihaknya berupaya mengembalikan kondisi alam dan menambah luasan daratan serta menangkal maupun mengatasi persoalan abrasi yang terjadi di wilayah pesisir utara Kota Semarang.

“Kami mendukung program dari pak gubernur yaitu Mageri Segara. Dengan 2.275 bibit mangrove yang ditanam itu, diharapkan bisa berkembang dan menjadi rimbun serta menahan hantaman ombak,” kata Taufiq.

Ketua Kelompok Warga Lestari (KWL) Camar Tambakrejo Juraimi menambahkan, wilayah yang ditanami bibit mangrove rencananya sepanjang kurang lebih lima hektare.

Pihaknya mengapresiasi upaya Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, yang masih peduli dengan lingkungannya dan ikut mengatasi persoalan abrasi di wilayah pesisir.

“Kami dari warga yang telah dibantu, akan berupaya merawat dan menjaga bibit mangrove tetap lestari dan berkembang hingga akar-akarnya kuat untuk menahan gelombang laut,” ucap Juraimi.

Juraimi berharap, kondisi alam di daerahnya yang rusak karena abrasi laut bisa teratasi dan mampu mengangkat ekonomi warga karena mangrove menjadi rumah bagi segala jenis ikan. (Bud)