Petani di Kabupaten Magelang mengembangkan pertanian organik.

Semarang, Idola 92,6 FM-Adalah Aspuri, pemuda dari Kecamatan Grabag di Kabupaten Magelang yang kini tengah menggeluti bidang pertanian.

Aspuri mulai menyukai dunia pertanian, karena melihat potensi desanya dengan lahan yang begitu subur dan menjanjikan untuk diolah sebagai lahan cuan.

Aspuri mengatakan dirinya tengah fokus dengan pertanian padi organik, di Kecamatan Grabag-Magelang. Hal itu dikatakan saat ditemui di sela kegiatan PADI 2025 di Temanggung, belum lama ini

Menurut Aspuri, selain ramah lingkungan dari dunia pertanian itu dirinya mendapat keuntungan yang cukup lumayan.

“Harga itu lebih bagus (organik), karena harga padi C4 dan turunannya itu di harga Rp7.000. Dan untuk beras organik, kalau untuk supermarket, kita bisa menjual di harga Rp20.000 per kilogram,” kata Aspuri.

Aspuri menjelaskan, keunggulan pertanian padi organik adalah proses pembuatan pupuk dan pestisida alami yang dibuat sendiri.

Selain itu, untuk mengatasi cemaran kimia digunakan filtrasi alami dari tanaman enceng gondok.

Aspuri menyebutkan, kini bertani menjanjikan prospek bisnis yang cerah karena produknya pasti dibutuhkan konsumen.

“Selama ini ada anggapan petani konvensional kurang sejahtera, karena biayanya besar. Tapi di pertanian organik, mulai dari pupuk, pestisida, dan agen hayati, bisa kita buat sendiri. Nah, itu bisa menghemat biaya,” jelasnya.

Diketahui Pemprov Jateng kini tengah melakukan regenerasi petani di provinsi ini, utamanya menyasar petani muda.

Yakni, melalui program Zilenial yang digagas Gubernur Ahmad Luthfi. (Bud)

Artikel sebelumnyaMengenal Kupunesia, Aplikasi Data Kupu-kupu Indonesia
Artikel selanjutnyaCJIBF 2025 Tawarkan 15 Proyek Investasi ke Calon Investor