Semarang, Idola 92,6 FM-Proyek-proyek unggulan semacam energi terbarukan dan pertanian serta industri makanan minuman, menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang inklusif.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan pihaknya memberikan usulan kepada pemprov, fokus terhadap hilirisasi pertanian dalam menawarkan proyek-proyek investasi kepada calon investor dalam maupun luar negeri. Hal itu dikatakan usai pembukaan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 di Hotel Tentrem Semarang, Senin (5/5).
Menurut Rahmat, pihaknya bersama Pemprov Jateng secara konsisten dan berkomitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Gelaran CJIBF 2025 merupakan wujud implementasi program pembangunan di pilar investasi, perdagangan dan pariwisata.
Rahmat menjelaskan, pada CJIBF 2025 terdapat 13 proyek investasi clean and clear di Jateng yang dipromosikan.
Pada sektor renewable energy, terdapat promosi investasi proyek Candi Umbul Telomoyo dan Dieng Geothermal Power Plant, Waste to Derived Fuel Grobogan dan Mini Hydro Power Plant Banyumas.
“Dari perusahaan tekstil Rp200 miliar, itu kita business matchingkan, kemudian dari teh Tambi itu USD 600 ribu dan ada beberapa LoI lainnya totalnya 16 LoI dengan nilai Rp18 miliar. Sebentar lagi ada tanda tangan LoI geotermal di daerah Telomoyo,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, pada sektor pertanian dan hilirisasi makanan minuman dipromosikan proyek industri garam Jepara dan Sentra Industri Perikanan Pati serta Pengolahan Kelapa Terintegrasi.
Selain itu terdapat promosi investasi proyek pengembangan Green Hospital di Kabupaten Semarang, dan proyek Taman Kiai Langgeng Ecopark Magelang.
“Calon investor juga melakukan pertemuan bisnis dengan pengelola lima kawasan industri di Jawa Tengah. Yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang, Kawasan industri Kendal, Kawasan Industri Wijayakusuma, Jatengland Industrial Park Sayung dan Batang Industrial Park,” pungkasnya. (Bud)