
Aceh Tamiang, Idola 92.6 FM-Masyarakat terdampak banjir di Kuala Simpang, Aceh Tamiang, mengaku sangat terbantu dengan keberadaan dapur lapangan milik Brimob Polri di kompleks Islamic Center Kuala Simpang. Mereka pun menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto serta Brimob Polri atas bantuan yang diberikan.
Erni (31), warga terdampak banjir asal Desa Sukajadi, mengatakan rumahnya hanyut dan tidak tersisa akibat banjir bandang. Ia mengaku dapur umum sangat membantu kebutuhan sehari-hari para pengungsi.
“Dapur umum sangat membantu kami. Di sini kami sudah tidak ada kompor, tidak ada alat masak. Dapur lapangan membantu kami untuk makan, satu hari tiga kali. Air minum juga,” ujar Erni saat ditemui di Posko Pengungsian Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Selasa (23/12).
Erni juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, TNI, dan Polri yang telah menyalurkan bantuan logistik serta memenuhi berbagai kebutuhan bagi dirinya dan 83 keluarga lain yang mengungsi di posko tersebut.
“Kami di sini mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden kita, Bapak Prabowo. Alhamdulillah bantuan sudah ada. Terima kasih juga kepada Bapak Komandan Brimob yang sudah menyediakan makanan dan membantu kami di sini,” tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa bantuan di Posko Pengungsian Islamic Center relatif mencukupi. Namun, masih terdapat beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi, seperti selimut dan kelambu, mengingat banyak anak-anak dan bayi yang turut tinggal di posko tersebut.
Selain itu, Erni berharap pemerintah segera merealisasikan bantuan perumahan, baik hunian sementara maupun hunian tetap, bagi warga terdampak banjir di Aceh Tamiang dan wilayah Aceh lainnya. Pasalnya, para pengungsi belum mengetahui sampai kapan harus bertahan di tenda pengungsian.
“Rumah kami sudah hilang, tinggal tapaknya saja. Yang paling dibutuhkan itu rumah, Pak. Kami di tenda ini belum tahu sampai kapan. Harapan kami yang utama ya rumah, karena rata-rata rumah warga di sini sudah tidak ada, hilang semua,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya dan para pengungsi telah mendengar pernyataan Presiden Prabowo terkait rencana penyediaan rumah bagi korban banjir. Mereka berharap hunian tersebut tetap berada di sekitar lokasi saat ini.
“Harapannya bisa tetap di sini. Tapi kalau nantinya ditentukan pindah ke tempat lain, kami ikut saja,” katanya.
Sementara itu, Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi memastikan bahwa sebanyak 14 titik lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik sejumlah perkebunan siap dimanfaatkan untuk pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga korban bencana hidrometeorologi yang kehilangan rumah atau mengalami kerusakan berat.
Selain opsi relokasi ke lahan HGU, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang juga memberikan pilihan kepada warga untuk membangun huntara di atas lahan pribadi masing-masing. Kebijakan ini diambil guna memberikan fleksibilitas bagi masyarakat yang ingin tetap tinggal di lokasi semula. (her/dav)







