
Semarang, Idola 92,6 FM-KAI Daop 4 Semarang bersama komunitas pecinta kereta api (KA) dan masyarakat setempat menggelar peringatan 158 Tahun Jalur KA Pertama di Indonesia, Tanggung-Semarang di Stasiun Tanggung, Minggu (10/8).
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan kegiatan yang dilakukan di antaranya pengecatan monumen roda dan sayap, sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang dan bersih-bersih stasiun serta lingkungan.
Franoto menjelaskan, ada 45 peserta dari berbagai elemen turut berpartisipasi dalam peringatan jalur KA pertama tersebut.
Seluruh peserta bekerja bersama secara bergotong royong, sekaligus menjadi wujud nyata nilai-nilai kebersamaan dan kekompakan dalam menjaga warisan sejarah.
Menurutnya, pengecatan monumen dan kegiatan bersih-bersih merupakan bentuk kepedulian dalam merawat peninggalan sejarah sekaligus menciptakan lingkungan perkeretaapian yang bersih, nyaman dan selamat.
“Tentunya ini menjadi momen yang baik di bulan Kemerdekaan Republik Indonesia untuk terus memupuk nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sejarah. Melalui kegiatan ini, kami berharap semangat kolaborasi antara KAI, komunitas, dan masyarakat dapat terus terjaga,” kata Franoto.
Lebih lanjut Franoto menjelaskan, jalur kereta api Tanggung-Semarang merupakan jalur kereta api pertama di Indonesia yang dibangun pemerintah kolonial Belanda melalui perusahaan Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Jalur tersebut mulai dioperasikan pada 10 Agustus 1867, dengan tujuan utama mengangkut hasil bumi dari daerah perdalaman Jawa Tengah menuju pelabuhan di Semarang agar dapat diekspor ke luar negeri.
“Stasiun Tanggung sendiri menjadi salah satu stasiun bersejarah yang masih bertahan hingga kini. Menyimpan jejak awal perkembangan perkeretaapian di Indonesia, dan menjadi saksi bisu perjalanan panjang transportasi rel di Tanah Air,” jelasnya.
Franoto menyatakan, peringatan tersebut menjadi momen untuk mengenang sejarah panjang perkeretaapian Indonesia sekaligus menghidupkan kembali nilai-nilai yang dibawanya.
“KAI Daop 4 berharap peringatan ini tidak hanya menjadi ajang mengenang masa lalu, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah bangsa,” pungkasnya. (Bud)