Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah menghadirkan Rumah Sehat Pertamina bagi warga di Kelurahan Tanjung Mas Kota Semarang, dan merupakan bentuk kepedulian terhadap warga di sekitar wilayah operasi Integrated Terminal Semarang.
Kader relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) Kelurahan Tanjung Mas Sri Wahyuni mengatakan melalui Rumah Sehat Pertamina, diharapkan dapat menampung anak dan mungkin perempuan atau remaja di wilayah sekitar. Hal itu dikatakan saat ada kunjungan dari Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah bersama Dinas Kesehatan Kota Semarang ke Rumah Sehat Pertamina di Kelurahan Tanjung Mas, kemarin.
Menurut Sri Wahyuni, Rumah Sehat Pertamina juga bisa mengurangi stunting atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Melalui Rumah Sehat Pertamina, diharapkan dapat menampung anak dan mungkin perempuan atau remaja di wilayah sekitar.
“Harapannya, para orang tua bisa tenang dan anak-anak bisa terlindungi melalui Rumah Sehat Pertamina dan pergaulan mereka ke arah yang benar. Nantinya, bisa mengurangi stunting atau KDRT dan menjadi harapan anak-anak yang mungkin orang tuanya bekerja atau bisa dititipkan di sini untuk bermain dan lain sebagainya,” kata Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni menjelaskan, program Rumah Sehat Pertamina juga bisa menjadi tempat bagi anak-anak yang sedang menghadapi masalah kesehatan.
Melalui Rumah Sehat Pertamina, warga juga didorong menjadi Pelopor dan Pelaporan (2P) mana kala ada permasalahan kesehatan atau bahkan kasus KDRT hingga persoalan sosial lainnya.
“Jadi mereka bisa melaporkan hal-hal yang tidak semestinya dia terima, tanpa ada rasa takut dan merasa terlindungi,” jelasnya.
Sementara Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan menyatakan, hadirnya Rumah Sehat Pertamina untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan gizi ibu dan balita serta menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Rumah Sehat Pertamina berfokus pada bidang kesehatan dan pendidikan, khususnya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi perempuan dan anak sebagai kelompok rentan.
“Program yang dimulai dua hingga tiga tahun lalu ini mencakup pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, layanan door-to-door, pendampingan psikologi hingga pembentukan Rumah Sehat Pertamina sebagai pusat konsultasi kesehatan, advokasi hak anak dan perempuan serta pengembangan mental anak-anak melalui kegiatan seni dan lomba,” ucap Taufiq. (Bud)
